Akhir Kisah Driver Grab yang Rampok dan Mencoba Perkosa Penumpang

Akhir Kisah Driver Grab yang Rampok dan Mencoba Perkosa Penumpang
Konferensi pers penindakan terhadap driver grab yang rampok penumpang/Foto: Carlo Homba/detikcom

HARIANRIAU.CO - Pelarian Fedi alias Alung, driver Grab yang menjadi otak perampokan seorang perempuan berinisial S berakhir. Dia juga ditembak mati polisi karena mencoba menabrak petugas saat akan ditangkap. Begini kisahnya.

Perkara yang menjerat Alung ini berawal pada Senin (23/4) pagi. Korban memesan GrabCar dan dijemput di rumahnya di Duri Selatan, Kosambi, Jakarta Barat. Korban saat itu meminta diturunkan di Tanah Abang.

Namun dalam perjalanan, tiba-tiba dua orang pelaku muncul dari jok belakang. Mereka menyergap korban dan mengikat kakinya.

"Pada saat mobil jalan dua orang langsung menyekap korban dengan jaket dan langsung melucuti perhiasan dan HP korban," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi.

Tiga orang pelaku tidak hanya melakukan aksi perampokan. Mereka juga berniat untuk memperkosa korban. Namun kemudian niatan jahat itu tidak jadi dilakukan.

"Dicoba dibuka bajunya, celananya, namun akhirnya tidak jadi karena korban sedang ada halangan," lanjut Hengki.

Tak hanya itu, tiga pelaku juga meminta korban untuk menelepon keluarganya dan meminta tebusan. Namun karena korban meyakinkan pelaku bahwa dia 'bukan siapa-siapa', aksi minta tebusan itu tak jadi dilakukan.

"Dia (korban) diancam akan dibunuh, mau ditembak. Korban disuruh telepon keluarga untuk minta tebusan, tapi korban nggak mau. Katanya 'saya orang biasa pak, percuma saya nelpon, saya orang miskin'," kata Kanit Krimum Satreskrim Polres Jakarta Barat AKP Rulian Syauri.

Atas kejadian itu, korban kehilangan perhiasan, handphone uang di ATM Rp 500 ribu dan uang tunai Rp 30 ribu. Korban sehari-hari diketahui bekerja di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Korban lalu melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Barat. Polisi langsung mencari pelaku.

Pada Rabu (25/4), Alung disergap di Jalan Pesing Koneng, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada pukul 05.00 WIB pagi tadi. Dia mencoba menabrak polisi, sehingga polisi menembaknya.

"Kita lakukan penangkapan. Ada kontak dengan pelaku, polisi nyaris ditabrak oleh pelaku, sehingga terpaksa kita lakukan tindakan tegas dan terukur," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi.

Hengki mengatakan Alung adalah otak perampokan tersebut. Dialah yang mengajak dua pelaku lainnya, Suherman dan Apriyadi, untuk merampok korban.

Manajemen Grab angkat bicara. Grab menyesalkan perampokan yang diduga melibatkan sopir GrabCar.

"Segenap manajemen Grab menyesali terjadinya tindak kriminal yang melibatkan salah satu mitra pengemudi GrabCar di Jakarta. Prioritas kami saat ini adalah memberikan dukungan penuh dan bantuan yang dibutuhkan oleh penumpang dan keluarganya," ujar Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata dalam keterangan tertulis dikutip dari detikcom, Rabu (25/4/2018).

Grab menegaskan tidak menoleransi tindak kejahatan yang melibatkan mitranya. Pihak Grab juga siap menerima segala keluhan konsumen terkait pelayanan Grab.

"Kami yakin kita dapat bahu-membahu untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan. Jika masyarakat memiliki pengalaman berkendara yang tidak berkenan, kami mohon untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib dan layanan konsumen Grab. Tim layanan konsumen kami siap melayani segala pertanyaan dan keluhan penumpang maupun mitra pengemudi selama 24/7 di +6221 8064 8777 atau [email protected]," paparnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index