HARIANRIAU.CO – Perkembangan sains dan teknologi yang semakin maju membuat pekerjaan manusia kian dimudahkan, tak terkecuali dalam bidang ilmu pengobatan modern atau medis. Ada sebuah kasus unik dimana seorang anak lelaki yang menderita Sindrom Crouzon, yang dulunya tidak mungkin bisa diobati kini ia bisa memiliki penampilan fisik normalnya kembali.
Anak itu, yang identitasnya masih disamarkan, lahir dengan penyakit genetik aneh yang dikenal sebagai "Sindrom Crouzon”. Bagi Anda yang belum tahu apa itu "Crouzon Syndrome", itu adalah kondisi yang ditandai dengan malformasi tengkorak dan wajah, berasal dari fusi tengkorak wajah yang abnormal.
Dalam kondisi ini, tulang-tulang wajah tidak memungkinkan untuk tumbuh dalam pola teratur, yang dengan demikian menyebabkan deformitas.
Seorang dokter bernama Alexander Stratoudakis dari Hellenic Craniofacial Centre (HHC), di Athena, Yunani, dikenal luas karena telah menangani kasus-kasus semacam itu. Dilaporkan bahwa diagnosis penyakit ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan sitologi genetik selama kehamilan, atau segera setelah bayi lahir atau di tahun pertama kehidupannya. Namun sayangnya, dalam banyak kasus yang telah dilaporkan, sebagian besar hanya terdeteksi pada usia dua tahun, ketika kelainan mulai muncul.
Pembedahan lalu dilakukan pada anak laki-laki kecil tersebut, yang terdiri dari menyelaraskan beberapa tulang wajah. Setelah itu, ia ditempatkan pada sebuah alat khusus disebut "distraktor osteogenik" yang dikenal mempunyai fungsi untuk merangsang dan juga mengarahkan pertumbuhan tulang.
Luar biasanya, anak itu mengalami kemajuan signifikan dalam hal kemampuannya untuk bernapas dan juga dengan penglihatannya setelah operasi. Karena sebelumnya dilaporkan bahwa banyak orang yang menderita kondisi ini sering membutuhkan alat pernapasan saat tidur dan diketahui juga memiliki masalah penglihatan ganda.
Hasil dari transformasi wajah anak tersebut bahkan bisa membuat siapapun yang melihatnya bahagia. Karena jika bukan berkat kemajuan sains dan teknologi, maka peluang hidup normal bagi orang-orang yang memiliki kondisi sama juga tidak akan mungkin pernah terwujud.
Sumber : jegulo.com
.jpeg)
