Pengusaha Kapal Cepat Bengkalis Tak Beroperasi

Pengusaha Kapal Cepat Bengkalis Tak Beroperasi

BENGKALIS - Pelaku usaha kapal cepat atau "speedboat", yang melayani rute Bengkalis-Pekanbaru kini terus merugi karena tidak ada penumpang, sehingga terpaksa menghentikan operasional selama sebulan terakhir.

"Sudah hampir sebulan tidak beroperasi, karena tidak adanya penumpang, beberapa waktu lalu agen tiket sempat menurunkan harga dari Rp205.000 jadi Rp185.000 per orang, namun tetap juga tidak ada penumpang," kata Petugas Dinas Perhubungan yang sedang melakukan penjagaan di Pelabuhan Bandar Sri Laksmana Bengkalis, Subardan, Selasa.

Dia mengatakan, selama ini layanan kapal cepat Bengkalis-Pekanbaru dilakukan oleh perusahaan swasta yang mengoperasikan Speedboat Alita. Dari keterangan kapten yang ia hubungi beberapa waktu lalu, pihak Alita sering mengalami kerugian dalam melakukan penyeberangan karena sedikitnya penumpang.

"Penumpangnya sedikit sekali, itu terjadi sejak tiga bulan belakangan, para penumpang lebih banyak menggunakan angkutan darat dari pada laut, padahal menggunakan speed lebih cepat. Setiap berangkat, diperkirakan mereka merugi sekitar Rp4 juta," katanya.

Menurut dia, untuk tetap melayani masyarakat, Alita juga sempat merubah jadwal keberangkatan. Dari awalnya layanan dibuka setiap hari, pelaku usaha mengurangi frekuensi berlayar menjadi empat kali dalam sepekan.

"Karena penumpang sepi, alita sempat merubah jadwal keberangkatan, yaitu dalam seminggu hanya beberapa kali, namun tetap juga penumpang tidak ada," ujarnya.

Dengan berhentinya speedboat Alita, otomatis tidak ada lagi layanan pelayaran kapal cepat dari Bengkalis menuju Ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, lewat jalur air. Sementara itu, warga Bengkalis, yang sering bepergian ke Pekanbaru lebih memilih menggunakan angkutan darat dari pada laut.

"Lebih baik menggunakan mobil travel, karena lebih murah. Lagipula, travel langsung mengantar kita ke alamat tujuan, sedangkan melalui laut kita hanya sampai di Pelabuhan Duku dan kita harus mengeluarkan biaya lagi untuk sampai ke tujuan," kata Afrita, yang sering bolak balik ke Pekanbaru di Bengkalis.  (Ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index