Puluhan Mahasiswa Malaysia Pelajari Upaya Penanggulangan Karhutla Riau

Puluhan Mahasiswa Malaysia Pelajari Upaya Penanggulangan Karhutla Riau
ilustrasi

PEKANBARU - Sebanyak 23 mahasiswa dan dua pembimbing dari Universitas Putra Malaysia mempelajari upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.

"Jadi mereka dapat referensi bahwa kita cukup berhasil menekan angka kebakaran pada 2016 lalu," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Jim mengatakan mahasiswa Universiti Putra Malaysia (UPM) tersebut tiba di Kota Pekanbaru pada Senin awal pekan ini (3/4) dan akan melakukan serangkaian kegiatan di Riau serta Sumatera Barat selama empat hari.

Menurut Jim, kedatangan mereka adalah ingin mempelajari upaya pemerintah Provinsi Riau melalui satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) yang berhasil menekan angka Karhutla secara signifikan pada 2016 lalu.

"Seperti yang kita ketahui, Riau berhasil bebas asap tahun lalu, dan mereka sekalian ingin berterima kasih ke kita," ujarnya.

Selain mempelajari upaya penanggulangan Karhutla, mahasiswa yang juga merupakan relawan bencana di negeri jiran itu ingin menimba ilmu penanggulangan bencana lain seperti banjir.

"Intinya mereka ingin mengembangkan pengetahuan yang diperoleh. Mereka masih pendidikan dan ingin dikembangkan sebagai relawan di sana," lanjut Jim.

2016 lalu, Pemerintah Riau berhasil menghentikan tradisi kabut asap akibat Karhutla, yang terjadi lebih dari 18 tahun lamanya. Untuk diketahui, kabut asap yang diakibatkan Karhutla di Riau tidak hanya menyelimuti provinsi kaya akan sumber daya alam tersebut, namun juga menyeberang ke negeri jiran, seperti Malaysia dan Singapura.

Upaya keras Pemerintah Provinsi Riau bersama dengan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan seluruh instansi terkait pada 2016 silam disebut cukup berhasil menghentikan "ekspor" kabut asap.

2017 ini, pemerintah setempat kembali mewacanakan Riau bebas asap. Salah satunya adalah dengan mengambil langkah cepat memutuskan status siaga darurat bencana asap akibat Karhutla pada Januari 2017 yang ditetapkan hingga akhir April tahun ini. (Ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index