Muslimat NU Inhil Kunjungi Pengurus yang Sakit

Muslimat NU Inhil Kunjungi Pengurus yang Sakit
Ketua NU dan Rombongan Berdo'a untuk Kesembuhan Hj Fatimah

INDRAGIRI HILIR - Ketua cabang Muslimat NU Indragiri Hilir  membesuk salah seorang pengurus Muslimat NU, Hj Fatimah yang dikabarkan sedang sakit di kediamannya Jalan Pintu Air Tembilahan. Belakangan ini, sudah beberapa kali ia tidak dapat menghadiri pengajian maupun rapat Muslimat NU.

Saat melakukan kunjungan pada Kamis (6/4/2017) sore tersebut, Ketua Cabang Muslimat NU Indragiri Hilir didampingi oleh wakil-wakil ketua, sekretaris, dan para pengurus Muslimat NU Indragiri Hilir.

Ketua cabang Muslimat NU Inhil, Hj Zulaikhah Wardan menyampaikan permohonan maafnya karena terlambat mengetahui kondisi Hj Fatimah.

"Mohon maaf kami terlambat mengunjungi Bunda Fatimah, karena kami baru tahu", ungkapnya.

Zulaikhah juga mendo'akan untuk kesembuhan Hj. Fatimah dan dapat bergabung untuk membangun Muslimat NU lagi. "Semoga kehadiran kami menjadi motivasi Bunda untuk cepat sembuh dan kembali bersama kami untuk mengaktifkan kegiatan Muslimat NU", harapnya.

Ia pun menjelaskan tentang jadwal pengajian Muslimat NU, kegiatan Muslimat NU yang selama ini telah dilaksanakan, serta perangkat-perangkat yang harus dibentuk dalam Muslimat NU.

Sedangkan Hj Fatimah saat dikunjungi oleh rombongan Ketua Cabang Muslimah NU mengucapkan rasa syukur dan terimakasihnya, ia juga menjadikan moment ini sebagai dorongan terbesarnya untuk lekas sembuh dari penyakit yang menghambat aktivitasnya ini serta dapat kembali hadir di antara pengurus-pengurus Muslimah NU Indragiri Hilir untuk melaksanakan berbagai kegiatannya.

Sebelum membesuk Hj Fatimah, Ketua dan seluruh pengurus Muslimah NU melaksanakan agenda rutinnya yaitu pengajian yang didahului dengan shalat berjamaah di Sekretariat Muslimah NU Inhil Jalan M Boya No 01 Tembilahan. Kemudian dilanjutkan dengan kajian-kajian Islami yang disampaikan oleh Ustad Abdul Hamid.

Topik dalam ceramah agama kali ini adalah "Do'a". Ustad Abdul Hamid menerangkan bahwa do'a dapat 

menyelesaikan masalah. Yang paling penting adalah adab dalam berdo'a, yaitu bersih dari hadas dan najis. Ia juga menjelaskan bagaimana cara manusia untuk tidak berburuk sangka kepada Allah saat berdo'a.

"Ketika berdo'a, lakukan dengan ikhlas dan penuh harap kepada Allah, tunjukkan bahwa kita sangat butuh Allah. Jangan suudzan kepada Allah. Pilihlah waktu2 mustajab untuk berdo'a, yaitu dipertengahan malam lewat, antara adzan dan khutbah shalat Jum'at, setelah shalat magrib, dan setelah terbit fajar", terangnya.

"Kita perlu meyakini bahwa setiap do'a itu pasti diterima hanya saja tidak dalam waktu itu juga. Soal untuk mengabulkannya itu adalah Hak Allah. Allah yang tau kapan saatnya do'a kita akan dikabulkan. Pahami ketika kita berdo'a, bagi Allah balasannya bukan di dunia ini tempatnya yang hakiki. Balasan terbesarnya adalah di akhirat," katanya.

Selain itu, Ustad yang berpenampilan serba putih lengkap dengan kopiah serta sorbannya itu juga mengatakan bahwa do'a juga punya tempat yang segera diijabah. Di antaranya di makam Ibrahim, di pancuran air Ka'bah, di Hijr Isma'il, Padang Arafah, dan Musdalifah. Do'a yang paling afdhol adalah do'a yang diajarkan oleh Rasulullah. Atau do'a yang diajarkan oleh Allah kepada Nabi2 seperti yang ada di dalam Al-Qur'an. Ia juga berpesan untuk berdo'a tentang hal-hal yang baik saja.

Halaman :

Berita Lainnya

Index