Pembangunan PLTU Lamban, Dewan Inhil : Bobot 68%

Pembangunan PLTU Lamban, Dewan Inhil : Bobot 68%
Anggota DPRD Inhil, Komisi III, Zulbahri

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Lambannya proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Parit 23 Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau, terus mendapatkan kekecewaan dari masyarakat.

Kekecewaan yang dirasakan masyarakat tersebut bukanlah tak memiliki alasan yang jelas, pasalnya jika sedikit menoleh kebelakang, pada rencana awalnya  PLTU tersebut harus sudah beroperasi di akhir 2014 atau di 2015 silam, namun sampai dengan saat ini tak kunjung selesai juga proses pembangunannya.

Guna menyikapi permasalahan tersebut, Zulbahri selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil Komisi III meminta pihak PLN Tidak memberikan harapan palsu kepada masyarakat alias "PHP".

Pernyataan tersebut keluar karena  didalam hearing Komisi III DPRD Inhil bersama kepala manajer PLN Tembilahan pada pada tanggal 28 Febuari 2016 yang lalu pihak PLN menyampaikan PLTU tersebut akan beroperasi pada Triwulan pertama ditahun 2017 yang akan datang.

"Kemarin dalam hearing (Komisi III DPRD Inhil bersama Manjer PLN yang baru, Red) pihak PLN menyebutkan bahwa bobot pekerjaan sudah 68 % dan akan beroperasi pada tahun 2017," ungkap Polistisi NasDem ini, Rabu (09/03/16).

Lanjutnya lagi, Listrik menjadi kebutuhan mendasar masyarakat, selama ini PLN belum bisa memberikan pelayanan yang baik ataupun maksimal kepada masyarakat, jadi kita minta jangan lagi memberi " PHP" kepada masyarakat.

"Semoga dengan beroperasinya PLTU parit 23 itu nantinya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Tembilahan khususnya akan kebutuhan listrik," Pungkasnya (Adv/DPRD)

Halaman :

Berita Lainnya

Index