Tugas Menteri Keuangan Tidak Sekedar Cari Duit

Tugas Menteri Keuangan Tidak Sekedar Cari Duit

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku tugas mencari penerimaan negara yang dilakukan Kementerian Keuangan kerap disalahartikan. Padahal tujuan mengatur keuangan setiap instisusi pemerintah supaya menciptakan perbaikan iklim ekonomi yang berdampak langsung pada masyarakat.

Dirinya mencontohkan, ada satu kementerian X yang berencana membangun X dengan biaya Rp200 miliar. Dirinya menyarankan, supaya menjalankannya menerapkan program e-budgeting, e-katalog, dan procurement, ternyata biaya pembangunan X hanya menelan biaya Rp150 miliar atau hemat Rp50 miliar dari perencanaan anggaran di awal.

"Nah ditanya, apakah Menteri Keuangan minta anggaran itu? Jawab saya tidak. Mereka (kementerian X) bilang kami masih punya Rp50 miliar, boleh buat yang lain? Jawabnya ya boleh. Tapi asalkan digunakan perbaikan ekonomi, menurunkan kemiskinan," ujarnya, di JCC, Jakarta, Rabu (10/5/2017).

"Menteri Keuangan enggak hanya mau kumpulkan duit kemudian taruh di bawah bantal dan saya tidurin. Tapi saya minta uang di kementerian itu bisa digunakan untuk pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan," sambungnya.

Melihat contoh itu, Sri Mulyani menilai bahwa setiap birokrat harus mampu berpikir bagaimana mengoptimalkan anggaran dengan baik supaya ekonomi dan bisnis ke depan bisa berjalan baik.

Di sisi lain, Sri mengatakan, kinerja birokrasi di era reformasi harus terus diperbaiki layanannya. Suatu keniscayaan jika sekarang ini tidak bicara teknologi yang mampu mewujudkan perubahan.

Oleh karena itu, dirinya mengajak para birokrat memasukkan unsur teknologi di dalam layanannya supaya perwujudan menciptakan masyarakat adil dan makmur sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila bisa dijalankan.

"Kita harus sadari bahwa birokrasi merupakan insitutisi yang penting bagi negara untuk bisa menjalankan tugas fungsinya, di mana masyarakat membutuhkan suatu layanan yang mendapat respons cepat, akurat, dan efisien. Untuk menjawab itu peran teknologi menjadi sangat penting," tuturnya.

Menurut Sri Mulyani, teknologi mampu mengubah cara kerja birokrat yang terus menerus bisa dievaluasi. Dengan unsur teknologi ini maka masyarakat bisa diperkenalkan dengan struktur kerja birokrat yang lebih baik.

"Dengan teknologi juga masyarakat bisa diberikan kemudahan," ujarnya. (okz)

Halaman :

Berita Lainnya

Index