JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengindikasikan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran pada Juni 2017 meningkat. Indikasi tersebut terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 149,7 lebih tinggi dari 140,4 pada bulan sebelumnya.
Tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran pada Juni 2017 diperkirakan meningkat seiring dengan peningkatan permintaan masyarakat pada puasa Ramadan dan hari raya Idul Fitri.
Selain itu, responden memperkirakan penjualan eceran pada Juni 2017 meningkat. Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi penjualan pada Juni 2017 sebesar 154,3 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 134,8.
"Peningkatan optimisme responden diindikasi sejalan dengan meningkatnya permintaan pada bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri," jelas keterangan tertulis BI, seperti dikutip Kamis (11/5/2017)
Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada September 2017 diperkirakan menurun dengan nilai IEH 6 bulan mendatang sebesar 130,3, lebih rendah dari 131,3 pada bulan sebelumnya.
BI juga merilis hasil Survei Penjualan Eceran pada Maret 2017, yang mengindikasikan kenaikan pertumbuhan penjualan eceran. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2017 yang tumbuh 4,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 3,7% (yoy) pada Februari 2017.
Peningkatan penjualan eceran terutama didorong oleh kenaikan penjualan eceran kelompok makanan yang tumbuh sebesar 7,1% (yoy), lebih tinggi dari 5,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, penjualan eceran pada kelompok non makanan tumbuh 0,3% (yoy), lebih rendah dari 1,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.
"Secara regional, peningkatan penjualan eceran terjadi di hampir seluruh kota yang disurvei, dengan peningkatan pertumbuhan tahunan tertinggi di kota Manado," sebut keterangan tertulis BI.
Meningkatnya pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan berlanjut pada April 2017. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan IPR April 2017 sebesar 5,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Peningkatan penjualan eceran tersebut diperkirakan masih didorong oleh kelompok makanan yang tumbuh 9,2% (yoy), sedangkan kelompok nonmakanan diperkirakan tumbuh sebesar 0,1% (yoy). (dtk)
.jpeg)
