Kakek 70 Tahun Raih 15 Gelar Berbeda dari Berbagai Kampus

Kakek 70 Tahun Raih 15 Gelar Berbeda dari Berbagai Kampus

VELLETRI - Rekor dunia dengan gelar terbanyak diraih oleh seorang kakek berusia 70 tahun asal Italia, Luciano Baietti.

Sehari-hari, dia tinggal di Kota Velletri dan menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di rumah dan kebunnya.

Meski begitu, Baietti sangat suka belajar. Setiap jam 03.00 pagi, dia menyempatkan diri untuk membaca buku. Kebiasaan itulah yang membuatnya berhasil meraih 15 gelar, baik itu di tingkat sarjana atau master dari berbagai universitas di Italia.

"Terimakasih buku. Setiap kata-kata sebenarnya memiliki akar yang sama," tuturnya dilansir dari The National, Senin (15/5/2017).

Baietti mengaku mulai mengejar gelar tersebut sejak berusia 16 tahun. Saat ini, ijazah yang menjadi bukti kesuksesannya dipajang di dinding ruang belajarnya. Ada pula gambar Louis-Francois Bertin yang menjadi sumber inspirasinya.

"Dia merupakan sosok untuk kultur dan pengetahuan," sebutnya.

Mantan kepala sekolah di sebuah SMP itu berhasil masuk dalam daftar Guinness Book of Records pada 2002, di mana kala itu dia baru meraih gelar kedelapannya dalam keterampilan mesin.

Gelar-gelar yang diperolehnya, di antaranya sosiologi, sastra, hukum, ilmu politik, dan filsafat. Kemudian berhasil menambah gelar lagi, termasuk pada bidang kriminologi, strategi militer, dan terakhir pariwisata yang diraih beberapa bulan lalu dari kuliah online di kampus Naples.

"Setiap waktu saya mengatur diri untuk sebuah tantangan baru. Hal itu dilakukan untuk menguji sejauh mana saya bisa berpikir," ucapnya.

Awalnya, Baietti merupakan seorang guru olahraga. Pada 1972, dia mendapatkan gelar pertamanya di bidang pendidikan jasmani. Dari situlah Baietti mulai jatuh cinta pada dunia akademisi.

Baginya, kuliah yang paling menantang yakni ketika mengambil studi strategi militer. Meski begitu, dia tidak kapok, dan justru ingin kembali kuliah di bidang yang berbeda lagi.

"Saya sedang menyiapkan untuk kuliah ilmu pangan. Saya akan kembali membaca buku lagi di saat orang-orang tertidur. Karena pada saat itu otak lebih terbuka untuk menyerap pengetahuan," tukasnya. (Okz)

Halaman :

Berita Lainnya

Index