Jelang Ramadan, Legislator Harapkan Adanya Pengawasan Harga Sembako

Jelang Ramadan, Legislator Harapkan Adanya Pengawasan Harga Sembako
Ilustrasi

PEKANBARU - Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi meminta pemerintah setempat menurunkan tim gabungan Satpol PP, Disperindag, dan kepolisian ke pasar tradisional untuk mengawasi harga bahan kebutuhan pokok menjelang Ramadhan.

"Spekulan sering muncul menjelang Ramadhan, Pemko melalui instansi terkait diminta untuk memperhatikan dan mengantisipasi kondisi tersebut," kata Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi di Pekanbaru, Selasa

Seperti yang saat ini terjadi harga bawang putih sudah melonjak Rp50.000/kg naik dari Rp38.000/kg di Pekanbaru sepekan lalu.

Kenaikan harga ataupun kelangkaan barang di sejumlah pasar pada bulan puasa sering terjadi bukan hanya karena tingginya tingkat permintaan.  

Akan tetapi kenaikan harga terkadang terjadi karena ada spekulan ataupun oknum yang melakukan penimbunan sembako. "Yang harus diwaspadai adalah penimbun sembako menjelang bulan puasa," tegasnya.

Politisi Demokrat ini mengatakan harus ada tindakan tegas dari Pemko dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengatasi masalah tersebut shingga tidak ada yang memanfaatkan situasi saat hari besar keagamaan seperti ini.

"Ditindak tegas saja oknum spekulan yang melakukan penimbunan sembako karena pasti akan merugikan pemerintah dan juga masyarakat. Harus ada efek jera dalam mengatasinya," tegasnya.

Azwendi menyarankan untuk memperkuat pengawasan, Disperindag  perlu menurunkan tim pemantau harga bergabung dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Tentunya ini untuk memperkuat antisipasi kalau semua pihak melakukan pengawasan guna meminimalisasi pelanggaran yang bisa saja dilakukan oleh oknum pelaku pasar seenaknya dalam memainkan harga," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru menduga terjadi penimbunan bawang putih di wilayahnya sehingga menyebabkan harga komoditas tersebut melonjak tajam sampai Rp50.000/kg.

"Dugaan penimbunan ada. Kami sedang lacak sekarang," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru Masirba Sulaiman di Pekanbaru, Senin.

Dugaan penimbunan tersebut dibuktikan dengan melonjaknya harga bawang putih meski saat ini ia mengatakan impor bawang putih asal China melalui Belawan, Medan telah dilakukan.

Irba menjelaskan peningkatan harga bawang putih di Pekanbaru awalnya disebabkan macetnya pasokan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah akibat gagal panen.

Namun kemudian, ia mengatakan impor dari China telah dilakukan untuk mencukupi kebutuhan bawang putih di pasar Pekanbaru via Balawan, Medan.

Seharusnya, kata Irba, saat impor bawang putih dilakukan dapat menstabilkan harga di pasar. Namun, kondisinya saat ini tidak seperti yang diharapkan.

Dia mengatakan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau untuk mengetahui berapa kuota pasokan bawang impor ke kota Bertuah tersebut. Selain itu, koordinasi juga dilakukan untuk segera melakukan operasi pasar dan nspeksi mendadak kepada distributor nakal yang diduga sengaja memainkan harga bawang putih.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan Polda Riau yang telah membentuk Satgas Pangan untuk menindaklanjuti hal ini," jelasnya. (Ant)

Halaman :

Berita Lainnya

Index