Usut Kasus Novel Baswedan

KPK & Polri Bakal Sisir Penjual Air Keras

KPK & Polri Bakal Sisir Penjual Air Keras

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengintensifkan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap kasus teror penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior, Novel Baswedan.

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang mengatakan, dalam koordinasi kedepan, lembaga antirasuah dan Korps Bhayangkara akan memfokuskan cara-cara baru dalam mengungka‎p kasus ini. Cara baru tersebut yakni dengan menyisir penjual air keras.

"Kalau selama ini kan kita fokus pada video, bagaimana kalau sekarang kita fokus pada toko kimia, karena banyak cara, itu (pelaku) emang ngambil air keras dari mana? Dari laut? pasti enggak kan," kata Saut di kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (21/5/2017).

Terkait dengan pembentukan tim independen pencari fakta‎ atau tim gabungan KPK-Polri untuk mengungkap kasus Novel, Saut enggan menanggapi lebih jauh. Menurut Saut, wewenang KPK hanya melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.

"Tim kan sudah ada, kita tinggal koordinasi saja. Di Polda kan juga ada tim. Penyidik kita juga sudah memberikan potongan-potongan informasi, " jelasnya.

Menurutnya, untuk dapat mengungkap Novel Baswedan, pihak kepolisian memang perlu mendapatkan dukungan dari publik dalam bentuk pemberian informasi atau yang lainnya. "Jadi memang bukan hanya KPK, semua juga bisa dong memberi informasi," tandasnya.

Dalam kasus teror ini, polisi sudah bolak-balik mengamankan sejumlah orang. Namun, belum ada dari orang-orang tersebut yang mengarah sebagai dalang maupun pelaku teror penyiraman air keras ke penyidik KPK, Novel Baswedan.

Tercatat, dua orang yang pernah dimintai keterangan adalah Hasan dan Muklis yang diketahui sebagai "mata elang" dan cepu dari polisi untuk informasi kasus pencurian kendaraan bermotor. Selanjutnya, pria berinisial AL yang diketahui sebagai sekuriti di tempat spa di wilayah Jakarta Barat. Lalu, Niko Panji Tirtayasa alias Miko yang diperiksa merujuk video viralnya di media sosial.

Dalam video berdurasi 2.40 menit tersebut, Miko meminta maaf kepada pamannya Mochtar Effendi atas kejahatannya menjadi saksi palsu di KPK untuk kasus yang menjerat pamannya dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Kala memberikan kesaksian, Miko mengaku dinterograsi Novel Baswedan cs.

Sekadar informasi, Novel Baswedan mendapatkan teror penyiraman air keras oleh orang tidak dikenal usai menjalankan Solat Subuh di sebuah Masjid di kawasan rum‎ahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa, 11 April 2017. Akibatnya, Novel mengalami kerusakan mata yang cukup parah. (Okz)

Halaman :

Berita Lainnya

Index