Rahasia Adzan Subuh dalam Pandangan Sains

Rahasia Adzan Subuh dalam Pandangan Sains

JAKARTA - Adzan merupakan panggilan bagi umat Muslim untuk menunaikan ibadah salat. Pada adzan subuh, seorang muadzin mengumandangkan "Ashsalatu khairum minan naum" yang berarti "salat lebih baik daripada tidur".

Ada rahasia dari seruan adzan subuh yang tidak banyak diketahui oleh manusia. Mereka yang bangun pagi untuk mengerjakan salat subuh, terlebih berjalan kaki menuju masjid untuk salat berjamaah, maka hal ini bisa menyehatkan tubuh.

Dikutip dari berbagai sumber, pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri mengungkap bahwa puncak serangan jantung dimulai pada pukul 06.00 hingga 12.00.

Di waktu tersebut, terjadi perubahan pada sistem tubuh, yakni kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah China: Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis menyebabkan tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Saat pukul 03.00 sampai siang tanpa disadari tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang meningkatkan tekanan darah serta penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi).

Selain itu, meningkatkan sifat agregasi trombosit yang dijelaskan sebagai sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku. Penelitian kemudian menemukan sebuah zat yang disebut NO atau Nitrik Oksida.

Zat NO diproduksi walau dalam keadaan istirahat atau tidur. Namun, produksinya dapat meningkat oleh obat golongan Nifedipin, serta dapat ditingkatkan dengan bergerak dan olahraga.

Efek NO ialah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi atau sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah manusia. Sehingga, kalau seseorang bangun pagi dan bergerak, maka hal itu bisa mencegah gangguan kardiovaskular.

Meningkatnya kadar NO dalam darah dengan aktivitas wudhu dan salat, terlebih jika disertai berjalan ke masjid merupakan proteksi pencegahan penyakit kardiovaskular.

Gerakan salat seperti rukuk dan sujud memungkinkan terjadinya proses mengejang, di mana posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis) dan tubuh memproduksi NO untuk melawan penyempitan pembuluh darah.
(okz)

Halaman :

Berita Lainnya

Index