Seperti Hamil, Perut Pria China 'Mengandung' 13 Kg Tinja

Seperti Hamil, Perut Pria China 'Mengandung' 13 Kg Tinja
Dokter di rumah sakit Shanghai, China, angkat 13 kg kotoran manusia dari perut pasien pria. Foto/Shanghai Tenth People's Hospital

SHANGHAI - Dokter di sebuah rumah sakit di Shanghai berhasil mengangkat 13 kilogram (kg) kotoran manusia atau tinja yang tersimpan di usus besar seorang pria China. Perut pria tersebut sudah lama buncit seperti orang yang sedang hamil besar.

Pria bernama Zhou Hai, 22, mengalami kondisi usus yang langka. Dia menjalani operasi pengangkatan kotoran seberat itu pada Kamis lalu.

Zhou tiba di Shanghai Tenth People's Hospital dengan perut buncit. Menurut laporan media setempat, Zhou sedang berjuang untuk bernafas dan dia hanya bisa mengerang kesakitan.

Hasil CT scan menunjukkan bahwa ada kotoran yang tersimpan di usus besarnya. Dalam operasi tiga jam, ahli bedah mengangkat bagian kolon Zhou yang berukuran panjang 76cm dan beratnya 13kg.

Zhou mengatakan kepada dokter bahwa dia menderita sembelit sejak dia lahir dan minum obat pencahar secara teratur.

Tapi kondisinya memburuk dalam tiga hari sebelum operasinya, dan Zhou terpaksa mencari pengobatan medis karena sakit perut yang parah.

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa pria China ini memiliki kotoran yang tersimpan di sebagian usus besarnya selama bertahun-tahun. Kondisi itu yang membuat perutnya buncit.

Zhou, seperti dikutip The Straits Times, semalam (13/6/2017), kemudian menyadari bahwa dia menderita penyakit Hirschsprung, penyakit cacat lahir yang mengakibatkan sel saraf yang hilang di otot usus besar.

Hal ini menyebabkan penyumbatan pada usus besar dan memerlukan pembedahan untuk mengangkat bagian penyakit di usus besar.

Penyakit ini biasanya terdeteksi pada bayi dalam waktu 48 jam setelah kelahiran. Namun kasus Zhou merupakan satu dari sedikit kejadian langka di mana dia ditemukan hanya pada masa dewasa.

Mereka yang menderita penyakit ini rentan terhadap infeksi usus yang disebut sebagai enterocolitis, yang dapat mengancam nyawa.


Sumber: Sindonews

Halaman :

Berita Lainnya

Index