Ade Hartati tak Setuju Pemberlakuan 5 Hari Sekolah untuk SD dan SMP

Ade Hartati tak Setuju Pemberlakuan 5 Hari Sekolah untuk SD dan SMP
Ilustrasi

PEKANBARU - Adanya kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang akan menerapkan kebijakan baru terkait jam belajar di sekolah hanya lima hari pada ajanran baru 2017 masih pro kontra.

Salah satu statemen kurang sepakat datang dari Ketua Komisi E Ade Hartati. Menyikapi kebijakan dari Kemendikbud itu menurutnya, tidak semua baik. "Kalau untuk SMA/SMK bolehlah, tapi kalau untuk SD, SMP saya kira janganlah," katanya Jumat, (16/6/2017).

Ia mengatakan, kebijakan ini perlu dikaji ulang, sebab pada percobaan untuk SMA/SMK yang dilakukan pada tahun ajaran ini juga dinilai kurang efektif. Sebab, hari Sabtu anak-anak lebih banyak bermain warnet dan keluyuran.

"Tapi saya kira juga akan banyak masukan soal ini," kata politisi PAN ini.

Seperti diberitakan, Mendikbud Muhadjir mengatakan, nantinya waktu belajar mengajar di sekolah akan berlangsung dari Senin hingga Jumat. Alasannya, karena selama Senin hingga Jumat itu, proses belajar mengajar sudah mencapai waktu 40 jam.

"Alasannya nanti sudah diperpanjang waktu belajarnya. Minimun 8 jam itu. Jadi kalau minimum 8 jam, kalau 5 hari masuk, jadi sudah 40 jam per minggu. Dan itu sudah sesuai standar kerja ASN untuk guru, jadi kalau sudah itu sudah melampaui standar kerja ASN sehingga guru mengikuti standar itu," kata Muhadjir di Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Dengan demikian, maka proses belajar mengajar pada hari Sabtu ditiadakan, alias libur.


Sumber: suluhriau

Halaman :

Berita Lainnya

Index