Diduga Plastik, DPP Pekanbaru Uji Sampel Beras

Diduga Plastik, DPP Pekanbaru Uji Sampel Beras
Ilustrasi

PEKANBARU - Petugas Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru mendatangi sebuah toko kelontong di Jalan Suka Karya, Kecamatan Tampan, Jumat (16/6). Satu karung dari 100 karung beras berat 10 kilogram (kg) dibawa. Beras ini akan diuji di laboratorium.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan DPP Pekanbaru Mas Irba Sulaiman, pihaknya mendapat laporan tentang beredarnya beras yang diduga bercampur plastik. Atas laporan itulah, petugas DPP mendatangi toko kelontong tersebut.

‘’Dia (pemilik roko, red) pengecer. Tadi kami temukan 100 karung, kurang lebih dengan kemasan 10 kg,” ujar Irba usai mendatangi toko tersebut, kemarin.

Saat memeriksa kondisi fisik beras, ia mengatakan, jika dilihat sekilas, warna dari beras yang ditemukan memang berbeda dengan beras biasa. Lebih putih dan mengkilat. Selain itu, ketika direndam ke dalam air, ditemukan beberapa butir beras mengapung.

Namun begitu, Irba katakan pihaknya belum bisa memastikan kebenaraan dugaan tersebut sebelum barang bukti yang dibawa diperiksakan ke laboratorium. “Kami belum bisa pastikan. Namun dilihat dari fisik warna memang agak berbeda. Artinya kami bawa ke lab dulu. Mungkin bukan plastik, tapi hanya pewarna saja. Kami masih telusuri juga mereka dapat dari mana,” jelas Irba.


Atas masalah ini, DPP belum menutup toko yang bersangkutan karena harus menunggu hasil pemeriksaan sehingga mendapatkan hasil pasti. Sedangkan pemilik toko dijadwalkan akan dipanggil pada Senin (19/6) mendatang. Hanya saja untuk sementara, Irba meminta si pemilik toko tidak menjual beras atau memindahkannya ke tempat lain selama hasil pemeriksaan belum keluar. “Kami masih telusuri juga mereka dapat dari mana. Yang kami ambil satu karung untuk sampel. Kami juga akan libatkan kawan-kawan di Polresta untuk hal ini,” tambahnya.

Sebelumnya, Suci (28) warga Jalan Suka Karya menduga bahwa beras yang telah dibelinya bercampur plastik. Dirinya mendapati beberapa beras terapung saat merendam beras sebelum dimasak.”saya lihat di berita, katanya ciri-ciri beras plastik itu kalau di rendam terapung. Makanya pas saya rendam berasnya kemaren, saya langsung cemas,” katanya kepada Riau Pos.

Diceritakannya, bahwa beras yang tersebut di beli di toko yang saat ini tengah diperiksa oleh Disperindag Kota Pekanbaru. Sebelumnya ia hanya membeli sebanyak 2 Kg dengan harga Rp11 ribu per kg. “Kebetulan kan malam itu saya kehabisan beras. Biasanya beli ga di sana. Jadi karena perlu buat sahur, kebetulan toko dia yang buka, maka saya beli. Rupanya pas dibeli kayak gitu kondisinya (beras, red). Akhirnya saya buang saja. Daripada bahaya,” tambahnya.



Sumber: riaupos

Halaman :

Berita Lainnya

Index