Gubri Ingin Tradisi Rayo Onam Jadi Iven Wisata

Gubri Ingin Tradisi Rayo Onam Jadi Iven Wisata

PEKANBARU  - Ziarah kubur menjadi salah satu tradisi turun temurun masyarakat Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, yang dilaksanakan pada peringatan hari raya enam "rayo onam". Untuk tahun ini 1438 Hijriyah "rayo onam" di Muara Uwai, langsung di buka oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Minggu (2/7/2017) pagi, dan dihadiri Bupati Kampar Azizls Zainal, Walikota Pekanbaru, Firdaus dan ribuan masyarakat Muara Uwai.

Sebelum ziarah kubur, terlebih dahulu dilaksanakan takziah dan doa  bersama oleh Imam Masjid Jami' Bangkinang, dimana terdapat makam para ninik mamak masyarakat Muara Uwai.

Usai berdoa dan ziarah kubur, masyarakat pun saling bersalaman antar sesama peziarah dan juga menyalami Gubernur dan Bupati Kampar. Selanjutnya acara dilanjutkan sarapan bersama di rumah Tuo, yang tak jauh dari Masjid Jami' Bangkinang. 

Berbagai makanan ciri khas Bangkinang, seperti, roti jala, lopek bugi, lemang tapai, lomang pasung, lontong soto dan berbagai macam jenis makanan lainnya. 

Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan, tradisi ziarah di Bangkinang ini tidak akan pernah habisnya. Dan harus terus dilanjutkan oleh seluruh masyarakat Bangkinang. 

Selain menyampaikan doa, tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat Kabupaten Kampar.

"Ziarah kubur ini sudah tradisi turun temurun dan perlu terus di lanjutkan. Selain berkumpul dengan keluarga juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat Kampar, yang pulang kampung dari berbagai daerah. Bahkan ada juga warga Kampar yang dari Malaysia dan negara tetangga sengaja datang untuk menghadiri ziarah kubur, yang sekaligus menjadi hari raya enam di bangkinang," kata Gubri.

Pada kesempatan ini, Gubernur juga meminta izin kepada masyarakat Muara Uwai dan ninik mamak, untuk menjadikan tradisi ziarah kubur sebagai salah satu iven Pariwisata Riau. Gubri menilai dalam setiap kegiatan di Muara Uwai ini lebih dari seribu orang yang hadir. Dan bisa menjadi salah satu penarik wisatawan, terutama bagi negara tetangga.

"Izin ninik mamak, kalau diperbolehkan acara yang sudah turun temurun ini akan kita jadikan sebagai destinasi pariwisata Riau. Insya Allah tahun depan kita akan mengundang tamu yang lebih banyak," kata Gubri.

Dari pantauan di lapangan, mulai pukul 07.00 WIB, masyarkat dengan berpakaian muslim dan berselendang kain sruny, baik dari muara Uwai dan dari luar daerah, sudah mulai tampak memadati Masjid Jami'Bangkinang. Silih berganti masyarakat berdoa di pekuburan di Masjid Jami'. 


sumber: MC Riau

Halaman :

Berita Lainnya

Index