Inilah Komoditas Penyumbang Inflasi Tertinggi di Riau

Inilah Komoditas Penyumbang Inflasi Tertinggi di Riau
Ilustrasi

PEKANBARU - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom menyampaikan, setidaknya terdapat sembilan komoditas yang memberikan andil inflasi di Riau, dan lima komoditas yang menahan inflasi.

Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain tarif listrik, angkutan antar kota, kentang, bimbingan belajar, angkutan udara, pasir, ikan tongkol, daging sapi, bahan bakar rumah tangga, dan lain-lain.

"Sementara itu komoditas yang menahan inflasi (deflasi) antara lain cabai merah, bawang putih, beras, daging ayam ras, batu bata, dan lain-lain," ungkap Aden dikutip Harianriau.co dari Riau24.com.

Dari 23 kota di Sumatera yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK), 22 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,83 persen, diikuti oleh Pangkal Pinang sebesar 1,16 persen, dan Batam sebesar 1,14 persen.

Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pekanbaru sebesar 0,15 persen. Deflasi hanya terjadi di kota Pematang Siantar sebesar 0,07 persen. Dari 10 ibukota Provinsi di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang, Palembang, dan Banda Aceh.

Di Indonesia, dari 82 kota yang menghitung IHK, 79 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 4,48 persen, diikuti Kendari sebesar 3,58 persen, dan Ambon sebesar 2,91 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Merauke sebesar 0,12 persen.

Deflasi terjadi di 3 kota, yakni Kota Singaraja 0,64 persen, Pematang Siantar 0,07 persen, dan Kota Denpasar sebesar 0,01 persen.

Halaman :

Berita Lainnya

Index