Ini Prioritas Utama yang Dilakukan Profesor Sufian Hamim Jika Terpilih Jadi Bupati Inhil

Ini Prioritas Utama yang Dilakukan Profesor Sufian Hamim Jika Terpilih Jadi Bupati Inhil
Prof. Dr. H. Sufian Hamim, M.Si, bakal calon Bupati Indragiri Hilir 

PEKANBARU -Guru Besar Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr H. Sufian Hamim mengemukakan garis besar dan prioritas utamanya jika terpilih sebagai Bupati Indragiri Hilir dalam pilkada 2018 mendatang.

Basis ilmu dan pengalaman akademik yang pernah dilaluinya akan menjadi pondasi kuat untuk menjalankan program kerja yang sudah disusun berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan publik serta daerah.

"Saya memiliki cita-cita untuk memekarkan Kabupaten Inhil. Karena, pendekatan pemekaran daerah untuk memperpendek spain of control (rentang kendali) sehingga efektivitas pelayanan publik bisa diwujudkan. Masyarakat akan mendapatkan pelayanan publik lebih cepat dan efisien. Selain program ekonomi pro rakyat berupa revitalisasi perkebunan dan sawah masyarakat, infrastruktur dan sumber daya manusia," kata Prof Dr Sufian Hamim dilansir Tribun, Senin (10/7/2017).

Ia menegaskan, akan segera mengeksekusi secara konkret pemekaran Inhil menjadi tiga kabupaten dan satu kotamadya. Keempat daerah otonom tersebut yakni Kota Indragiri di Tembilahan, Indragiri Selatan di Kota Baru/ Selensen, Indragiri Utara di Guntung serta Inhil di Guntung. Pemekaran Inhil bukanlah sekadar cuap-cuap belaka, namun sudah pernah dilakukan kajian dan studi kelayakan secara akademik dan komprehensif beberapa tahun lalu. Hasil studi kelayakan tersebut mengemukakan fakta bahwa Inhil layak untuk dimekarkan menjadi tiga kabupaten dan satu kotamadya.

"Jadi, Inhil itu secara akademik dan melalui studi kelayakan berpotensi untuk dimekarkan menjadi 3 kabupaten, 1 kotamadya, 30 kecamatan serta 300 desa/ kelurahan," tegas Sufian yang ikut menjadi tim studi kelayakan pemekaran Inhil.

Ia menjelaskan, pemekaran Inhil menjadi empat daerah otonom tersebut dalam jangka panjang akan membuka peluang untuk pembentukan provinsi Indragiri yang meliputi wilayah Inhil hasil pemekaran dan Indragiri Hulu.

"Soal ibukota provinsi baru tersebut, tentu ada diskusi dan dialog mana yang lebih representatif secara sosial ekonomi dan politik. Apakah itu ibukotanya di Tembilahan atau Pematang Reba," tegasSufian Hamim.

Mantan Rektor Universitas Islam Indragiri (Unisi) ini bahkan sudah memiliki ancang-ancang soal kepemimpinan Indragiri lima sampai 10 tahun ke depan. Misalnya, figur Samsudin Uti menjadi Walikota Indragiri di Tembilahan, Rosman Malomo di Insel dan Ria Saptarika di Indragiri Utara.

"Kalau saya apakah mencalonkan atau tidak jika Indragiri Hilir di Mandah. Mungkin Pak Wardan bisa diplot menjadi anggota DPR atau menjadi gubernur/ wakil gubernur jika Provinsi Indragiri terbentuk," kata Sufian Hamim berseloroh.

Prof Sufian juga meyakinkan publik Inhilakan berusaha sekuat tenaga untuk menarik dana-dana APBN untuk pembangunan infrastruktur dan SDM Inhil, terutama dalam persiapan pembentukan Provinsi Indragiri.

"Untuk apa ada anggota DPR dapil Riau kalau tidak bisa memperjuangkan anggaran pusat turun ke Riau," sindir Sufian yang merupakan eks Komisaris Independen Bank Riau-Kepri. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index