INDRAGIRI HULU - Lembbaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Indragiri Hulu fasilitasi perdamaian antara Kepala Desa Sei Baung, Kecamatan Rengat Barat dengan masyarakat yang dikarenakan kisruh menggandung dugaan Sara.
Dalam acara perdamaian ini Kepala Desa telah dikenakan Denda Adat dari LAM Inhu yakni kepala Desa dikenakan denda adat satu ekot sapi atau lembu serta melaksanakan kenduri dan silahturahmi dengan tokoh Agama, Tokoh adat, pemuda, unsur kepolisian, TNI dan Lapisan Masyarakat Desa Sei Baung.
"Syukuran dan Halal bi Halal ini kita harapkan dapat menjalin tali silaturahmi," kata Kepala Desa Sungai Baung, Trimo saat memberikan sambutan.
Ketua LAMR Kabupaten Inhu H Zulkiply Ghani, dalam sambutannya mengatakan acara harini merupakan hasil mufakat yang selama ini dimusyawarahkan terkait adanya unsur sara maka dari itu dilaksanakan lah Asbabunuzul yang mana memotong Satu ekor lembu atau sapi.
Diharapkan lagi agar dengan telah dilaksanakan acara ini tidak lagi terjadi beda pendapat dan kita harapkan tidak lagi ada Issu Sara yang dikembangkan serta tidak adalagi hujat menghujat dan dendam.Bumi melayu sangatlah terbuka dari suku manapun tidak menjadi masalah asalkan menyalahi adat melayu.
"Mari kita cari makan bersama anak pinak dan ikutilah aturan. Pepatah mengatakan diman langit dijunjung disitulah bumi dipijak dan dimana air di sauk dimana rating dipatah yang artinya jangan meraja raja dikampung raja, jangan menghulu hulu dikampung penghulu karena negri ini bertuan. Jadi mudah mudahan dengan semua kegiatan hari ini tidak ada dendam dan hujat menghujat selesailah swmua sampai disini." katanya dihadapan halayak ramai yang juga menyampaikan panjang Lebar Petuah petuah Melayu.
Dandim 0302 Inhu Yang diwakili Dan Ramil Rengat Kapten Inf Kadarusman Dalam sambutan mengharapkan dengan diselenggarakannya silaturrahmi ini tidak lagi muncul permasalahan dikemudian hari , dan berharap agar masyarakat yang tidak hadir dalam kesempatan acara ini supaya disampaikan bahwa tidak ada lagi permasalahan.
Kapolres Inhu AKBP Arif Bastarai Sik dalam arahannya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat seluruhnya yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Sungai Baung, dengan beraneka kragaman suku yang ada di Indonesia kita sangat rentan dengan pergesekan untuk itu mari sama sama kita jaga keutuhan NKRI, jika ada yang ingin merongrong keutuhan NKRI mari sama sama kita berantas bersama dan jangan mudah terprovokasi oleh orang orang tertentu yang mempunyai maksud maksud memecah belah.
"Mudah mudahan masyarakat kita cerdas dalam menyikapi permasalahan sehingga tidak terjadi Anarki, dan saya sangat apresiasi disini serta tidak terpengaruh oleh berita hoax yang beredar saat ini," kata Kapolres AKBP Arif Bastari Sik.
Kapolres inhu juga memberikan apresiasi kepada seluruh unsur masyarakat serta para tokoh dalam menyikapi permasalahan tanpa adanga kekerasan.
Bupati Inhu Yang diwakili Asisten I Drs Asriyan Mengharapkan ada kepedulian masyarakat dan untuk saling bisa mema'afkan. "Sebab kalau tidak ada maaf habis lah kita," ujarnya.
Setelah itu dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian perdamaian anatara kepala desa seibaung dan masyarakat yang disaksikan oleh Forkompida dan seluruh masyarakat yang hadir.
Dalam kegiatan ini turut hadir langsung Bupati Inhu yang diwakili Asisten I Setda Kab Inhu H Drs Asriyan, Ketua DPRD Inhu H Miswanto SE, Kapolres Inhu AKBP Arif Bastari dan sejumlah jajaran, Dandim 0302 Inhu yang diwakili oleh Danramil 01 Kapten Inf Kadarisman, Camat Rengat Barat Sarman dan sejumlah Staff, Kapolsek Rengat Barat Kompol Suryadi dan sejumlah Anggota, Ketua LAMR Inhu Zulkiply Ghani dan sejumlah Rombongan, Babinkamtibmas desa Sungai Baung Bripka Hendra Syahputra, Babinsa Desa sungai Baung Koptu Suroso, ketua KUA Rengat Barat Najmi SAg, sejumlah Kepala Desa di lingkup Kecamatan Rengat Barat, tokoh agama, tokoh Adat cendikiawan dan para Ibu ibu PKK dilingkup Desa Sungai Baung dan sejumlah undangan Lain.
Putut Wijanarko
.jpeg)
