Mahasiswa UR Buat Kompor Air

Mahasiswa UR Buat Kompor Air

PEKANBARU - Mahasiwa Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) (UR), Reski Vernando dan timnya yakni,  Riza Ayu Wardani dan Zukri Hanafi telah melakukan uji coba alat buatan mereka yakni kompor dengan bahan bakar air.

Reski selaku Ketua Tim, Selasa (18/7/2017) menyebutkan, suplay oksigen dan energy alternatif inilah yang meloloskan reski dan tim didanai oleh Kemendikti dalam program kreativitas mahasiswa.

"Kelangkaan serta naiknya harga LPG dan minyak tanah yang melatarbelakangi munculnya ide kami ini. Sebagai bahan dasar adalah air dan NaOH atau soda api serta limbah minuman kaleng, sehingga mudah didapatkan. Soda api dan limbah kaleng tersebut dilarutkan dalam air untuk memicu terjadinya reaksi eksoterm," ungkap Reski dilansir Tribunpekanbaru.com.

Hidrogen hasil reaksi eksoterm ini, kata Reski, akan menjadi bahan sumber bahan bakar memasak. Selain efisien dan sederhana, kompor air tidak menghasilkan polusi udara disebabkan bahan bakar digunakan adalah hydrogen. Terealisasinya program kreatifitas dan inovatif ini diharapkan nantinya akan menghasilkan sebuah produk baru yang dapat menjadi solusi alternatif bahan bakar kompor yang efisien bahkan dapat meminimalisir terjadinya bahaya ledakan bagi pengguna kompor khususnya para ibu rumah tangga.

"Hidrogen yang dihasilkan dialirkan dengan selang, lalu disimpan pada wadah reaktor yang sudah dipasangi kran sebagai pengatur tekanan gas yang dihasilkan oleh gas hidrogen. Selama soda api, aluminium, dan air masih tersedia dalam wadah reaktor yang telah disediakan, maka selama itu pula hidrogen akan terus dihasilkan dan bisa digunakan untuk memasak," jelas Reski.

Api yang dihasilkan dari proses pembakaran kompor air ini, tambah Reski, tidak  berwarna biru maupun merah. Namun, api yang dihasilkan pada proses pembakaran ini ialah berwarna putih dan tidak menimbulkan bekas kerak berwarna hitam pada permukaan wajan yang terkena api.

"Berdasarkan penjelasan di atas, adanya keran pengatur laju alir gas hidrogen dapat mencegah terjadinya ledakan. Dengan adanya pengontrolan kran terhadap tekanan gas hidrogen yang tepat akan menjadikan si “Api Putih” ini lebih aman dan mudah dioperasikan oleh pengguna," terang Reski.

Halaman :

Berita Lainnya

Index