Diajak Nonton Gratis, Pemda Tidak Pernah Hadir

Dukung Penuh Pementasan Teater, Koordinator ATI Ucapkan Terima Kasih Pada Syamsurizal Awi

Dukung Penuh Pementasan Teater, Koordinator ATI Ucapkan Terima Kasih Pada Syamsurizal Awi
Ketua Arisan Teater Inhil, Ahmad Syukron

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Melihat Kondisi Dunia kesenian di Indragiri Hilir (Inhil), khususnya seni teater yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Beberapa waktu lalu,  telah dicoba untuk mengumpulkan seniman-seniman teater untuk mendata dan mencari informasi dari setiap sanggar teater yang dulunya aktif. Namun kini seperti hilang, diam dan membisu.

Hal ini dikemukakan oleh Ketua Arisan Teater Inhil (ATI), Ahmad Syukron kepada harianriau.co saat diwawancarai, Tembilahan, Senin (4/4/2016).

"Tepat pada tanggal 08 Oktober 2015, di Hotel Telaga Puri Tembilahan yang difasilitasi oleh Syamsurizal Awi. Yang Kemudian dapat menyimpulkan hasil musyawarah mufakat (Masalah yang menyebabkan fakum/diamnya sanggar teater di Inhil, red) diantaranya, tidak tersedianya gedung pementasan, kurangnya event-event teater yang dilaksanakan oleh pemerintah dan besarnya biaya produksi sehingga tidak mampu melaksanakan pementasan teater," terangnya.

Namun kini, dikatakan Syukron bahwa seni teater di Inhil seperti mendapatkan semangat baru dalam berkarya sejak hadirnya Arisan Teater Inhil. Meskipun, dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala.

"Tapi sekarang, Seni Teater di Kabupaten Inhil serasa mendapat suntikan semangat baru sejak berdirinya Arisan Teater Inhil, dikarenakan pementasan yang setiap bulan dilaksanakan dengan konsisten oleh Arisan Teater Inhil. Meskipun pada tahap pelaksanaan pementasan terdapat kendala-kendala, seperti keterbatasan biaya produksi, ketiadaan gedung pementasan teater dan lain-lain. Arisan Teater Inhil tetap berusaha berfikir dan berkarya," ujarnya.

Berangkat dari yang ada, mulai pendanaan awal yang bersumber dari Iuran per-sanggar, proses garapan dan lain-lain Arisan Teater Inhil tetap berdiri tegak memasyarakatkan teater di Kabupaten Inhil.

“Sampai saat ini telah memproduksi 4 pementasan dengan anggota sanggar Tuah Abdi UNISI, Selasih Baiduri SMKN 1 Tembilahan Kota, Bujang dan Dara SMAN 1 Tembilahan Kota dan Qinaabun MAN 039 Tembilahan kemudian akan dilanjutkan oleh sanggar Laksmana SMAN 1 Kecamatan Enok, Lebur SMA PGRI Tembilahan dan Institute Art Indragiri. Mulai dari Produksi pertama sampai keempat, penonton tidak pernah kurang dari 400 orang, bahkan pernah 600 lebih, kebanyakan penonton berasal dari siswa-siswi/muda-mudi yang juga membawa keluarganya untuk menonton. Dikarenakan gedung tidak kondisif menampung banyaknya penonton, maka jumlah penonton dibatasi guna menunjang efektivitas dan efisiensi pelayanan penonton," papar Syukron.

Selanjutnya, Syukron mengatakan, perlahan-lahan Arisan Teater Inhil mulai menyusuri sanggar-sanggar di Inhil yang belum tergabung sebagai anggota Arisan.

"Alhamdulillah, SMKN 1 Pulau Palas dan SMA yang ada di Kecamatan Kuindra menyatakan sikap ingin bergabung dengan Arisan Teater Inhil. Dan hubungan kerjasama sponsor perlahan meningkat, adapun yang pernah menjadi sponsor adalah Syamsurizal Awi (Fasilitator Gedung), Komunitas Biola Inhil, Malam Puisi Tembilahan, KNPI DPD Inhil, Polres Inhil, UNISI, IPR DPD Inhil, BPJS, BRI, DPM UNISI. Kita akan terus membuka ruang kerjasama kepada institusi yang bersedia berkerjasama dalam membangun seni teater di kabupaten Inhil," katanya.

Lebih lanjut, Syukron mengatakan bahwa kebutuhan yang paling mendasar saat melakukan pementasan adalah Gedung Pementasan Teater. Dan ini yang belum dimiliki Kabupaten Inhil.

"Meski dalam pementasan kebutuhan yang paling mendasar, seperti gedung pementasan teater belum dimiliki. Alhamdulillah, masih ada pihak yang mau mengulurkan tangannya sehingga kami merasa sangat terbantu. Individu Syamsurizal Awi bagai salah seorang pahlawan teater di Inhil karena telah bersedia memfasilitasi secara cuma-cuma gedung Puri Cendana sebagai wadah pementasan. Dalam hal ini, wajib bagi Saya mewakili teman-teman Pengurus dan Anggota Arisan Teater Inhil untuk mengucapkan ribuan terima kasih kepada Syamsurizal Awi," ucapnya.

Berkaitan dengan itu, Syukron mengaku sedikit bingung kepada pemerintah daerah Kabupaten Inhil, baik pada pihak legislatif maupun eksekutif. Hal ini dikarenakan beberapa kali di undang untuk nonton dengan diberikan tiket secara cuma-cuma alias gratis, tapi tidak pernah ada yang datang untuk menonton. Begitu juga dengan Bupati Inhil, berkali-kali diundang tidak pernah hadir. 

Untuk Kadisporabudpar, sebutnya, juga sudah dikirimkan surat pemberitahuan, tapi tidak hadir. Padahal seni teater merupakan aset bagi Inhil, dilihat dari banyaknya peminat seni teater terutama  dikalangan pelajar.

"Dan yang lebih membingungkan adalah Kabupaten Inhil belum memiliki gedung pementasan teater, sementara Syamsurizal Awi secara Individu sanggup memfasilitasi Cuma-Cuma gedung milik pribadinya. Padahal gedung pementasan teater bisa menjadi investasi daerah kedepannya," jelasnya.

Terakhir, Syukron berharap agar Arisan Teater Inhil tidak berhenti berfikir dan berkarya. Dan semua pihak terutama Pemerintah lebih responsif pada kesenian di Inhil, khususnya seni teater. (Pratama)

Halaman :

Berita Lainnya

Index