Tren Jual Emas Mulai Merebak di Pekanbaru

Tren Jual Emas Mulai Merebak di Pekanbaru
Ilustrasi

PEKANBARU - Meski harga emas perhiasan di perdagangan Kota Pekanbaru relatif stabil namun sejumlah ibu rumah tangga melakukan aksi jual perhiasan miliknya karena butuh dana segar pasca perayaan Idul Fitri 1438 Hijriayah buat biaya sekolah tahun ajaran baru 2017/2018.

Budaya berhias sambil menabung memang ngetrend di kalangan warga Pekanbaru, pasalnya saat dibutuhkan akan mudah untuk menjualnya.

"Baru dibeli sebulan lalu waktu hendak lebaran kini harus dijual," kata Mila (30) warga Panam saat melepas gelang miliknya ke sebuah toko emas di Pasar Cikpuan Jalan Nangka dilansir antara, Selasa.

Mila mengaku sangat memerlukan uang penjualan gelang seberat 10 emas 24 karat ( setara 25 gr) itu untuk memperpanjang kontrak tempat usahanya di salah satu sudut kota serta biaya lainnya.

Walau ia harus sedikit kecewa saat mendapati ada potongan harga yang lumayan besar saat menjual gelang emasnya.

Ia mencoba membujuk pemilik toko perhiasan agar mengurangi potongan harga emas yang dijualnya. Menurut dia saat dibeli harga gelang seberat 10 emas itu dibayarnya Rp13.000.000 lebih. Namun kini saat hendak dijual kembali turun menjadi senilai Rp12.750.000.

"Banyak potongannya tetapi karena saya butuh uang saya terpaksa jual," ujarnya kecewa.

Dodi (26) warga Merak mengakui hal yang sama terpaksa menjual cincin kawin miliknya karena kebutuhan mendesak.

Ia bahkan mengaku diam-diam menjual tanpa sepengetahuan sang istri dan berjanji menggantikan jika sudah menerima gaji bulan besok.

"Lagi butuh uang," katanya singkat  tanpa merinci alasan.

Sementara itu pemilik toko emas Mata Air di Jalan Nangka Murdi kepada antara mengakui belakangan ini transaksi emas perhiasan di kalangan masyarakat cenderung menjual ketimbang membeli.

Sebut dia di tengah kebutuhan biaya sekolah anak pada tahun ajaran baru seperti saat ini, kaum ibu mulai menjual perhiasan yang dibeli saat menjelang perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah.

"Lebih banyak yang menjual perhiasan saat ini, katanya butuh uang untuk biaya sekolah," kata Murdi mengutip.

Ia mengatakan aksi jual emas perhiasan di Pekanbaru ini memang sudah merupakan perilaku di kalangan masyarakat setempat usai Idul Fitri. 

Saat menjelang Idul Fitri para pekerja dan rumah tangga mendapat dana tunjangan hari raya atau rezeki lebih, uang itu selain keperluan lebaran juga biasanya digunakan membeli emas perhiasan.

"Makanya sebelum Idul Fitri banyak yang beli emas perhiasan," urainya.

Berbicara harga Murdi menyatakan sejauh ini relatif stabil. Sebelum dan sesudah lebaran harga beli satu emas (2,5 gr) Rp1.300.000.

"Kalau menjual sekarang hanya Rp1.270.000 per emas," tegasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index