Mendapatkan demi membantu meringankan beban orangtua merupakan kebahagiaan remaja 14 tahun ini.
Siswa Pesantren Madinatun Najjah, Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu ini telah mendapatkan Sayap Garuda sejak duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar.
Erza Ernellia mendapatkan ini tidaklah muda. Ia selalu belajar dengan keras. Sebab, ia takut nya terputus. Ia tidak ingin menyusahkan orangtuanya.
"Belajar dengan giat pantang menyerah dan terus semangat," kata Erza dalam acara Gathering penerima Sayap Garuda yang diadakan .
Seperti kebanyakan remaja, ia juga kerap dilanda kemalasan. Namun, Erza punya cara jitu untuk mengatasi hal tersebut.
"Kalau malas sudah datang, saya selalu ingat susahnya dapatkan . Dengan ingat itu, saya takut ini terputus, jadi harus belajar giat lebih dan lebih," tuturnya.
Selain menjadi , Erza juga merupakan seorang atlet bulutangkis. Ia juga kerap mewakili daerahnya untuk tingkat provinsi.
"Saya juga harus bagi-bagi waktu untuk belajar dan latihan bulutangkis. Sore saya latihan,malam saya belajar. Alhamdulillah semuanya bisa dijalani dengan baik berkat dukungan orangtua," ujar anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Orang tua Erza, Erzal Hamzah yang sehari-hari bekerja sebagai security di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengaku sangat bahagia dengan prestasi yang diraih anaknya. Ia pun merasa terbantu dengan dari ini.
"Saya bangga dengan prestasi yang diraih anak saya. Erza punya tekad yang kuat untuk prestasi, tidak mungkin tidak saya dukung," ujarnya.
Talent Management RAPP, Bumantara Gani mengatakan penerima Sayap Garuda harus memiliki semangat yang lebih keras dari pemilik RGE Group. Selain itu, mereka juga dingatkan selain belajar, mereka juga harus berguna untuk lingkungan sekitarnya.
"Dalam menjalankan bisnisnya, bapak Sukanto Tanoto memiliki prinsip kalau perusahaan harus baik untuk masyarakat (community), negara (country), iklim (climate), pelanggan (costumer), dan barulah untuk perusahaan (company)," tutupnya.
.jpeg)
