Heboh Wanita Nikah dengan Teman Sebaya Anaknya

Heboh Wanita Nikah dengan Teman Sebaya Anaknya

Tak pernah terpikir di benak janda empat anak, Junaidah Jamaludin, 47 tahun, untuk menikah lagi. Apalagi jika menikah dengan pemuda yang usianya jauh lebih muda, yaitu 20 tahun.

Tapi begitulah, jodoh dan takdir tidak dapat dipungkiri ketika Junaidah mengakhiri masa 'lajangnya' dengan Ibrohim Kadir.

Keduanya adalah warga Kuala Lumpur, Malaysia. Junaidah sendiri telah delapan tahun menjanda.

Perkawinan yang sudah dijalani dua tahun itu dilalui dengan penuh kebahagiaan. Mereka membuang jauh-jauh apa yang orang pikirkan dan katakan.

Yang lebih menarik lagi, Ibrohim yang bekerja di perusahaan swasta adalah teman kedua anak Junaidah. Usia Ibrohim sama tuanya dengan anak laki-laki tertua Junaidah.

Junaidah mengatakan sikap, ketulusan dan tekad Ibrohim yang membuat hatinya terbuka untuk menikahi jejaka tersebut.

" Meski saya sadar akan jalan ceritahubungan ini tidak sama dengan pasangan lainnya, namun suami saya sangat positif dan bersedia menerima saya seperti adanya," katanya.

1. Awal Perkenalan dengan Suami

Junaidah yang bekerja sebagai wiraswasta mengatakan kisah pertemuannya dengan Ibrohim termasuk unik.

" Anak saya merasa kasihan melihat saya selalu sendirian di rumah. Karena itu dia mengajak saya keluar dan bertemu dengan teman-temannya, termasuk Ibrohim," kata Junaidah.

Junaidah menganggap teman-teman anaknya seperti sahabat karena sikap mereka yang terbuka. Dari situlah Junaidah sering berjumpa dengan Ibrohim.

Pada awalnya tidak ada perasaan sama sekali. Malah teman-teman anaknya memanggil Junaidah dengan sebutan Cik Jun.

" Perasaan suka dan cinta tumbuh ketika anak saya sering minta bantuan Ibrohim, termasuk saat mengajari saya mengemudikan mobil," kata Junaidah.

" Dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, Ibrohim tidak pernah sekali pun menolak permintaan anak saya. Dia memang baik hati. Ketika itulah cinta mulai bersemi dan kami berterus terang antara satu sama lain tentang perasaan tersebut," tambah Junaidah.

2. Direstui Semua Orang

Junaidah bersyukur ketika keempat anaknya sangat memahami situasi tersebut. Mereka yakin Ibrohim mampu menjaga ibu mereka.

" Anak sulung saya yang sebaya dengan suami merestui niat kami untuk menikah. Memang pada awalnya ada temannya yang mengejek. Tetapi dia tak berkecil hati. Sebaliknya, dia malah yakin dan senang Ibrohim mampu menjaga saya," jelas Junaidah.

Tidak itu saja, ketika Junaidah menyampaikan niatnya kepada keluarganya, keluarga Ibrohim, dan mantan suami, mereka semua memberi dukungan.

" Akhirnya saya mengambil keputusan untuk menikah pada tiga bulan yang lalu, setelah berkenalan sejak tahun 2012," kata Junaidah.

3. Suami Lebih Dewasa

Junaidah menyadari bahwa usia mereka terlalu jauh. Tapi kematangan suaminya menutupi semua kekurangan, termasuk bersikap bijak seolah seusia dengan istrinya.

Dia sadar dengan usianya sekarang. Junaidah ingin memastikan bahwa berbagai kekurangan dapat diperbaiki. Ibunya selalu memberi nasihat agar tidak menunjukkan kekurangan dan memberikan pelayanan terbaik kepada suami.

Mengenai anak juga tak pernah terlewatkan untuk dibicarakan. Junaidah tetap positif tentang masalah ini dan masing-masing rela dengan ketentuan Allah.

" Biarlah waktu yang menentukan sejauh mana hubungan kami. Saya mengerti dia masih muda dan banyak godaan di luar sana.

" Saya hanya bisa menguatkan hati dan bersemangat untuk memberi pelayanan yang baik sehingga pernikahan ini bisa bertahan selamanya," kata Junaidah.

Halaman :

Berita Lainnya

Index