8 Anggota Paskibra Meninggal dunia, Terakhir Ditetapkan Sebagai Sejarah Paskibra Indonesi

8 Anggota Paskibra Meninggal dunia, Terakhir Ditetapkan Sebagai Sejarah Paskibra Indonesi
Pemakaman Aritya (kiri) dan Paskibraka (kanan)

Hari kemerdekaan identik dengan upacara pengibaran bendera. Saking spesialnya hari tersebut, upacara pengibaran bendera dibutuhkan pasukan pengibar bendera yang berjumlah puluhan orang.

Momen tersebut begitu spesial, sehingga banyak pelajar Indonesia yang menginginkan agar terlpilih menjadi anggota Paskibra.

Untuk lolos menjadi anggota paskibra, dibutuhkan kemampuan yang mumpuni serta fisik yang sehat agar lolos menjadi tim paskibra.

Tim Paskibra memang dipersiapkan sejak beberapa bulan

Setelah terpilih, biasanya para anggota berlatih secara rutin agar saat pengibaran bendera pasukan pengibar bendera terlihat rapi , kompak dan sukses.

Namun, ada saja cerita duka.

Inilah 8 anggota Paskibra meninggal dunia:

1. Aritya

Aritya Syamsuddin merupakan pasukan pengibar bendera (paskibra) Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Ia mengeluh sakit lalu dilarikan RSUD I Lagaligo, Jl Sangkurwira, Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, setelah dirawat dua malam, sejak Minggu (13/8/2017).

Dua hari kemudian ia dinyatakan meninggal dunia.

Almarhumah yang tergabung di pasukan 17

Artiya merupakan anak dari Staf Kantor Camat Mangkutana, Syamsuddin Losong.

Aritya adalah siswi kelas 10 SMAN 4 Luwu Timur yang dulunya bernama SMAN 1 Mangkutana.

Camat Mangkutana, Awaluddin mengatakan, pada hari Sabtu tanggal 12, Aritya masih mengikuti latihan.

Minggu (13/8/2017) dinihari, dia dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh sesak nafas.

2. Agung Zainal Abidin

Anggota Paskibra Kecamatan Serai Serumpun, Jambi, Agung Zainal Abidin (16)meninggal dunia usai upacara penurunan bendera, Rabu (17/8/2016) yang dilansir dari TribunTimur.com

Usai melakukan penurunan bendera, dia tiba-tiba mengeluh sakit, diduga karena kelelahan.

Zainal sempat dibawa ke puskesmas, tetapi nyawanya tak tertolong.

3. Kristian Natalis Luis

Anggota Paskibra Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur bernama Kristian Natalis Luis (16) meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas di Jalan Negara Maumere-Paga tepatnya di Napung Langir, Desa Tebuk, Kecamatan Nita, Selasa (12/8/2014).

Kecelakaan bermula saat korban bersama temannya bernama Yoseph Ronaldo (16) mengendarai sepeda motor Yamaha Mio tanpa plat nomor polisi.

4. Ramdani

Calon anggota pasukan Paskibraka Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ramdani (17) meninggal dunia di halaman rumah dinas Bupati Garut, Kamis (2/4/2009).

Peristiwa tersebut terjadi saat pemberian ucapan selamat kepada 60 orang yang lolos menjadi calon anggota Paskibraka, dari jumlah peserta seleksi sebanyak 233 orang yang berasal dari SMA/SMK se-Kabupaten Garut.

Menurut Ketua Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Garut, Cecep Syafa'atul Barkah, kematian siswa kelas XI SMK Cilawu tersebut, diduga akibat luapan emosi kegembiran.

5. Imam Rianto

Imam Rianto anggota Paskibra Kecamatan Kerkap, Bengkulu Utara, Bengkulu bernama Imam Rianto (17) meninggal pada Minggu (23/8/2015) sekitar pukul 12.00 WIB.

Pemuda ini tewas tenggelam saat mandi di air terjun Desa Batu Roto, Kecamatan Kerkap.

Awalnya, korban dan belasan temannya mengunjungi air terjun Batu Roto untuk liburan.

korban yang terpisah dengan temannya terlihat terseret air dan tenggelam.

6. Aknes Yuriko

Anggota Paskibra Kota Palu, Sulawesi Tengah bernama Aknes Yuriko juga dikabarkan meninggal dunia.

Dia menghembuskan nafas terakhir, Senin (14/8/2017) sekitar pukul 20.30 di RSUD Undata Palu.

Aknes meninggal hanya berselang dua hari setelah merayakan ulang tahun ke-16.

7. Muhammad Madhani Arifibillah

Nasib malang menimpa Muhammad Madhani Arifibillah.

Anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kabupaten Lombok Barat ini mengalami kecelakaan tunggal, yang menyebabkan dirinya meregang nyawa. Kejadiannya di bundaran Giri Menang Square (GMS) Gerung, Minggu (28/8/2016).

Kasat Lantas Polres Lobar Iptu Gusriadi Abustan mengatakan, penyebab meninggalnya korban akibat menabrak mobil pikap yang sedang parkir di pinggir jalan.

8. Siti Dewi Sutan Assin

Dilansir dari wikipedia, Siti Dewi Sutan Assin atau Siti Dewi Suryo Sutan Assin yang bernama lahir Siti Dewi Gando Nilai dan akrab disapa Titik.

Ia adalah salah satu dari lima orang anggota Paskibraka yang pertama setelah terbentuknya korps Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang digagas oleh Mayor (Laut) Husein Mutahar, ajudan Presiden Soekarno.

Ia mendapat perintah dari presiden pertama Indonesia itu untuk menyusun acara dalam rangka upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang pertama pada 17 Agustus 1946.

Karena situasi politik yang memanas di Jakarta, pada tahun 1946 ibukota Republik Indonesia berada di Yogyakarta.

Atas perintah presiden pertama RI, Soekarno, agar disusun berbagai acara dalam rangka upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang pertama pada tahun 1946, Husein Mutahar merancang acara pengibaran bendera pusaka.

Penibaran bendera tersebut dilakukan oleh tiga orang putra dan dua putri yang berstatus pelajar dan berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang sedang bersekolah di Yogyakarta sebagai wakil dari seluruh Indonesia.

Itulah yang menjadi cikal-bakal Korps Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Pada upacara yang bersejarah di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta tersebut, Siti Dewi dipercaya sebagai pembawa nampan yang menerima Bendera Pusaka dari presiden Indonesia.

Halaman :

Berita Lainnya

Index