INGAT! Jangan Pindahkan Bayi ke Payudara Berlainan saat Menyusui

INGAT! Jangan Pindahkan Bayi ke Payudara Berlainan saat Menyusui
Ilustrasi

MASIH banyak kasus salah kaprah yang dipercaya masyarakat Indonesia. Khususnya pada masalah air susu ibu (ASI). Hal sepele yang salah dipersepsikan tersebut padahal bisa berakibat buruk pada kesehatan ibu mau pun anaknya.

Dipaparkan Dokter Spesialis Anak Konsultan RSAB Harapan Kita dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), salah satu kasus yang paling sederhana dan salah diartikan adalah sampai kapan anak diberikan ASI.

"Yang harus digarisbawahi adalah, bayi sampai usia 6 bulan itu paling baiknya memang hanya mendapatkan ASI. Tidak ada makanan atau minum lain yang masuk ke tubuhnya," katanya dilansir Okezone, di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2017).

Selanjutnya, setelah berusia 6 bulan, bayi sampai usia 2 tahun tetap diberikan ASI sebagai asupan utamanya. Tetapi, sangat direkomendasikan untuk tidak sekadar ASI saja yang diberikan.

Anak Anda pada usia di atas 6 bulan perlu mendapatkan asupan lain selain ASI. Sebab, tubuh anak dan perkembangan tubuhnya semakin tinggi. ASI saja tidak cukup mengover semua itu. "Makanya ada yang namanya makanan pendamping ASI," singkatnya.

Selain masalah waktu, pemberian ASI yang tepat juga kadang diabaikan banyak ibu. Apalagi pada ibu muda yang baru pertama kali menyusui. Dr. Ariani menjelaskan, pada beberapa kasus, bayi yang menyusui langsung, akan membuat payudara ibunya sensitif. Ketika sudah waktunya memberikan ASI ke bayi, biasanya ASI akan keluar dengan sendirinya. Nah, saat waktu itu lah yang baik untuk memberikan ASI pada anak.

Yang kadang diabaikan lainnya terkait dengan pemberian ASI adalah bayi dipindah-pindahin. Maksudnya, karena si ibu merasa saat menyusui payudara sebelahnya terus mengeluarkan ASI, makanya bayi kadang dipindahkan ke payudara sebelahnya. Padahal hal tersebut sangat keliru!

"Kalau ibu melakukan hal tersebut, dipastikan asupan gizi si anak tidak akan cukup. Apalagi pada bayi yang memang hanya mengandalkan ASI sebagai asupan gizi hariannya," ungkap dr Arianti.

Jadi, yang perlu diperhatikan ibu, saat anak menyusui, usahakan dilakukan dari awal sampai akhir. Maksudnya, ketika memilih menyusui anak di payudara kanan, maka biarkan anak menyusui di sisi kanan sampai selesai. Nah, masalah datang ketika saat menyusui di sisi kanan misalnya. Payudara sebelah kiri pun mengeluarkan ASI karena produksi ASI-nya mungkin berlebihan.

Jangan jadikan alasan itu sebagai upaya ibu untuk memindahkan bayi. Ingat, sekali lagi, jika sudah memilih kanan, maka sampai selesai harus di kanan. Jika memang mengeluarkan ASI berlebih di sebelah kiri, Anda bisa mengakalinya dengan menampungnya.

Hal tersebut perlu diperhatikan karena saat ASI awal diberikan, kandungan kalori yang terkandung di ASI awal adalah protein. Sedangkan di ASI akhir, yang terkandung di dalamnya adalah lemak.

"Nah, kebayang kan kalau misalkan bayinya dipindah-pindah? Asupan gizinya menjadi tidak maksimal. Tidak berbahaya, tetapi tidak sempurna saja jadinya," jelas dr. Ariani.

Halaman :

Berita Lainnya

Index