Kelangkaan Garam Masih Terjadi di Pekanbaru

Kelangkaan Garam Masih Terjadi di Pekanbaru
Ilustrasi

PEKANBARU - Kelangkaan garam disebagian besar wilayah Indonesia beberapa pekan terakhir ternyata masih terjadi di Kota Pekanbaru, Riau.

Kelangkaan tersebut disebabkan kurangnya pasokan dari petani garam, karena para petani mengalami gagal panen yang disebabkan faktor cuaca kurang bagus dan produksinya ikut menurun, seperti diketahui, salah satu daerah pengasil garam seperti di Jawa Timur (Jatim), Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera.

Kelangkaan garam tersebut diakui oleh Noval, pemilik toko barang harian jalan Belimbing, Kelurahan Wonorejo ini sudah terjadi sekitar dua pekan, dan hingga saat ini masih mengalami kelangkaan.

"Sekarang masih langka, apalagi untuk daerah Panam, ada kawan saya sampai ke kedai saya cari garam kasar, katanya di Panam susah cari garam," ungkap Noval, Sabtu (19/8/2017).

Untuk pasokan garam di Kota Pekanbaru, Noval memperoleh dari beberapa gudang garam di kawasan pasar bawah, dan saat ditanya terkait kabar telah masuknya garam dari Jawatimur (Surabaya) ke Kota Pekanbaru, Noval mengaku belum mengetahui hal tersebut.

"Selama ini kita ambil dari gudang garam yang ada pasar bawah, dan untuk stok yang kita ambil beberapa waktu lalu hingga saat ini kita masih cukup terutama untuk garam halus, cuman di didaerah Panam katanya masih langka, kalau garam dari Surabaya sudah masuk tentu ngak susah lagi orang cari garam," jelasnya.

Sementara terkait harga, Noval juga mengakui mengalami lonjakan pasca kelangkaan tersebut.

"Otomatis harga langsung naik, kalau biasanya garam kasar bungkus kecil Rp. 1000 rupiah sekarang jadi Rp. 1500 rupiah per bungkus, kalau untuk garam halis harga masih normal dan pasokan ada," ungkapnya.

Terkait melambungnya harga garam dipasaran, Rami salah seorang warga Jalan Saus mengaku untuk tingkat konsumsi rumahan tidak terlalu berpengaruh.

"Memang ada kenaikan, tetapi tidak terlalu berpengaruh, soalnya tingkat konsumsi garam bagi rumahan tidak terlalu banyak, paling beli sebungkus besar bisa lama tahan, kecuali untuk pelaku usaha seperti pedagang ikan asin, usaha kerupuk dan lainnya pasti akan terasa kali," terang Rami dilansir halloriau.

Meski begitu, Rami tetap berharap Pemerintah bisa segera mengatasi persoalan kelangkaan garam tersebut, bahkan menjegah munculnya oknum-oknum penimbun garam didaerah untuk memanfaatkan momen.

"Kalau cabe yang langka udah pernah kita dengar, ini garam malah yang langka heran juga, memang bukan di Pekanbaru saja tetapi hampir seluruh wilayah, tentunya kita berharap pemerintah harus mensiasati segera mungkin, takutnya kita muncul pula oknum penimbun garam untuk merauh untung sekarangkan macam-macam aja bisa dilakukan," pungkasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index