Waduh, Istri ini Tega Hajar Suami Jika tidak Diberi 'Jatah' 10 Kali Sehari

Waduh, Istri ini Tega Hajar Suami Jika tidak Diberi 'Jatah' 10 Kali Sehari
Ilustrasi

Wanita umur 25 tahun keatas memang sudah mulai memikirkan pernikahan. Ya, memang secara umum manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin dapat hidup sendiri.

Ia pasti membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi, melaksanakan tugas dan memenuhi segala kebutuhanya.

Selain itu manusia juga dikaruniai nafsu berupa kecenderungan tabiat kepada sesuatu yang dirasa cocok.

Kecenderungan ini merupakan satu bentuk ciptaan yang ada pada diri manusia, sebagai urgensi kelangsungan hidupnya. Seperti makan, minum dan menikah.

Lebih spesifik, Islam adalah agama kehidupan yang menghargai insting biologis (seks)  yang merupakan bagian penting dari kehidupan ini.

Sudah menjadi sunatullah, bahwa Islam mampu menangani semua itu secara seimbang, menarik dan obyektif, selama manusia masih menganggap perkawinan merupakan elemen penting dalam kehidupan ini.

Namun berbeda dengan kisah pasangan suami istri berikut. Dikutip dari Tribunnews, tujuan menikah sejatinya tak sekedar mempersatukan dua insan atas dasar cinta, tetapi banyak hal yang harus dicapai melalui pernikahan itu sendiri.

Itu sebabnya pernikahan menjadi ikatan yang suci dan sakral. Namun apa jadinya jika pernikahan dinodai oleh kekerasan terhadap pasangan alias KDRT?

Seperti yang terjadi dalam keluarga muda ini. Namun, kalau biasanya suami melakukan kekerasan terhadap istrinya, maka berbeda dengan kasus yang satu ini.

Seorang pria pekerja pabrik justru menjadi korban KDRT istrinya. Pasalnya, pria 32 tahun itu hanya menjadi pemuas napsu istri untuk berhubungan badan.

Selama bertahun-tahun sang suami harus melayani istrinya di ranjang sebanyak 10 kali sehari.

Tak main-main, jika pria itu menolak, ia akan mendapat hukuman mengerikan dari sang istri.

Wanita yang terpaut usia satu tahun lebih muda darinya itu akan memukul dan mencambuki sang suami menggunakan rotan jika tidak bersedia melakukan hubungan tersebut.

Sang istri juga tak segan-segan mengacungkan pisau di depan wajah suaminya sebagai bentuk ancaman.

Tak tahan dengan pelecehan ini, sang suami pun melaporkan kasusnya kepada Presiden Asosiasi Kepolisan Komunitas Malaysia, Kuan Chee Heng.

Saat diperiksa, di tubuh sang suami tertinggal banyak bekas cambukan dan memar karena pukulan sehingga ia harus menjalani perawatan khusus agar bisa pulih seutuhnya.

Kepada kuan, pria tersebut mengaku, sebelumnya enggan melapor ke polisi lantaran malu.

 

Sumber: riau24

Halaman :

Berita Lainnya

Index