Taksi Korban Pentrok jadi Pajangan di Kantor Wali Kota

Taksi Korban Pentrok jadi Pajangan di Kantor Wali Kota
Taksi yang menjadi korban sweeping angkutan online dipajang di pintu masuk kntor Wali Kota Pekanbaru.

PEKANBARU - Ratusan massa pengemudi taksi konvensional menduduki kntor Wali Kota Pekanbaru di Jalan Sudirman Pekanbaru. Mereka menuntut ketegasan pemko pekanbaru terkait keberadaan angkuta online.

''Katanya ilegal, tapi kok tidak ditindak, sebenarnya Pemko ini maunya apa?'' kata salah eorang sopir disela-sela aksi demo.

Mereka juga membawa spanduk bertuliskan kekesalan yang akan mereka arahkan bila pemerintah tidak bertindak tegas terhadap aktivitas angkutan online. "Jangan salahkan kami! Kalau nanti kami bertindak anarkis. Daripada kami mati kelaparan,'' dalam sebuah spanduk berwana kuning yang mereka bawa.

Tak hanya itu, para sopir juga memajang beberapa unit taksi yang mengalami kerusakan cukup parah pasca sweeping yang dilaksanakan awak angkutan online di depan Mal SKA Pekanbaru, Ahad (20/8/2017) petang lalu.

Taksi Kopsi berwarna kuning tersebut sempat dipajang di depan pintu masuk kantor Wali Kota pekanbaru. 

Sayangnya, saat aksi demo tersebut, Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT tidak bisa menerima kedatangan para sopir. Firdaus, dalam pertemuan di dalam gedung kantor Wali kota, disebutkan sedang berada di Kota Batam, sehingga tak bisa menemui para sopir.

Dari pantauan di lapangan, terlihat kondisi taksi yang menjadi korban amuk awak angkutan online mengalami kerusakan cukup parah. Taksi dengan nomor polisi BM1736QO tersebut mengalami kerusakan pecah kaca depan dan belakang juga parah spion dan penyok.

''Nah, kalau seperti ini, siapa yang tanggung jawab Pak Wali kota?'' tanya salah seorang demonstran.

Hingga menjelagn siang tadi aksi demo masih berlangsung, namun, sebagian massa sudah bergerak ke arah gedung DPRD. Rartusan massa sopir juga terlihat melakukan longmarch ke arah gedung rakyat itu.

Halaman :

Berita Lainnya

Index