Menilik Asal Usul Mesin ATM yang Lahir Puluhan Tahun Lalu

Menilik Asal Usul Mesin ATM yang Lahir Puluhan Tahun Lalu
Ilustrasi

Meski uang digital kini banyak dikembangkan oleh berbagai vendor, kehadiran uang fisik tetap tak tergantikan. Uang yang banyak disimpan melalui bank, pengambilannya telah sejak lama dipermudah berkat hadirnya mesin Automated Teller Machine (ATM).

Mesin yang banyak tersebar di berbagai daerah ini lahir hampir berpuluh-puluh tahun yang lalu, yakni pada 1967. Ini merupakan teknologi perbankan yang menandai perubahan perbankan digital kontemporer.

Dilansir The Atlantic, Kamis (24/8/2017), beberapa orang mengklaim telah menemukan mesin ini, termasuk John Shepherd-Barron dan James Goodfellow di Inggris, Don Wetzel dan Luther Simjian di Amerika Serikat, bahkan perusahaan rekayasa seperti De La Rue, Speytec-Burroughs, Asea-Metior, dan Omron Tateisi. Namun ATM merupakan teknologi yang kompleks. Tak ada momen tunggal yang menandai kehadirannya.

ATM asal usulnya ditemukan sekira 1950 hingga 1960-an, ketika stasiun pengisian bahan bakar, supermarket, tiket angkutan umum otomatis, dan dispenser permen dipopulerkan. Mesin uang pertama tampaknya telah disebarkan di Jepang pada pertengahan 1960-an, menurut akun Pacific Stars and Stripes pada saat itu.

Penyebaran awal ATM tercatat paling sukses di Eropa, di mana para bankir merespon peningkatan perserikatan dan kenaikan biaya tenaga kerja dengan meminta para insinyur untuk mengembangkan solusi dalam pendistribusian uang tunai setelah jam kerja.

Mesin ATM terwujud berkat rangkaian inovasi yang panjang. Beberapa di antaranya bersifat umum seperti baja, unit layar video, plastik, pita magnetik, atau sistem operasi Windows. Sementara mesin lainnya dibuat khusus seperti mekanisme cash output pada tahun 1960-an. Saat itu, algoritma tak ada yang menghubungkan PIN terenkripsi ke akun pelanggan.

Komponen-komponen ini dikembangkan melalui kolaborasi aktif antara kelompok bankir dan insinyur, yang masing-masing mencoba memecahkan berbagai aspek tantangan kompleks yang melekat dalam pengembangan ATM.

Belum pernah ada peralatan elektronik yang unsur-unsurnya amat terpapar. Perlu campur tangan manusia dalam sistem awal yang mengundang otomasi teknologi lebih lanjut. Tanpa kolaborasi itu, teknologi tersebut bisa dengan mudah mengalami kerusakan.

Mesin ATM bisa salah mengeluarkan beberapa catatan bank, tanpa sepengetahuan pemiliknya. Mesin ATM dahulu diaktifkan dengan token plastik atau kertas yang hanya akan diaktifkan untuk operasional bank, dan hanya disebarkan di lokasi bank tertentu.

Beberapa bank akan menyimpan token di mesin dan mengembalikannya ke pelanggan melalui pos, setelah akun pelanggan di debet. Akibatnya, ATM pada awalnya mandiri, kikuk, tak ramah, dan tidak fleksibel.

Kendala tersebut membuat bank membutuhkan waktu hingga satu dasawarsa melakukan berbagai percobaan. Pada masa-masa awal ATM, sedikit orang yang percaya bahwa mesin tersebut akan membuat perubahan bagi konsumen. Mesin ATM merupakan salah satu perangkat yang menggunakan jaringan real-time.

Pada awal pengembangannya, ATM menjadi perhatian desain utama. Bekerja sama dengan IBM, bank tabungan Swedia mulai menguji sebuah jaringan ATM pada tahun 1968. Kolaborasi ini menciptakan beberapa perangkat jaringan di Inggris pada tahun 1973.

ATM membebaskan dari antrean panjang untuk layanan yang sebelumnya terbatas pada jam kerja bank. Seiring mesin ATM yang tersebar, kenyamanan ini terus mengubah pola konsumsi, memungkinkan belanja akhir pekan yang tidak direncanakan dan mendadak.

Selanjutnya, dua perusahaan berbasis di Ohio, NCR dan Diebold, mengerjakan teknologi yang memungkinkan mereka mendominasi pasokan uang tunai. Sebagai hasil dari kegagalan IBM 4732, NCR membangun bisnisnya pada perangkat lunak yang meniru IBM 3624.

NCR dan Diebold berperan penting mengubah sistem mesin ATM menjadi ATM multi-fungsi yang ramping saat ini. Inovasi perusahaan mencakup unit tampilan video yang ramah pelanggan, tombol yang dapat diprogram di samping layar, pergeseran ke pengeluaran uang secara horizontal, dan fungsi yang diperluas, termasuk transfer uang.

Namun NCR dan Diebold tidak sendiri. Pertumbuhan jumlah bank yang mengerahkan ATM di seluruh dunia mengalami peningkatan jumlah produsen. Sebut saja Honeywell di AS, Phillips, Olivetti, dan Siemens-Nixdorf di Eropa, Fujitsu, GRG, Hyosung, dan Hitachi di Asia.

Dari awal yang sederhana dan asal usulnya yang tak pasti sekira hampir 50 tahun yang lalu, ATM telah berekspansi ke berbagai belahan dunia. Meski keberadaan uang digital dan financial technology membantu memangkas proses transaksi, keberadaan mesin ATM masih digandrungi oleh masyarakat.

Halaman :

Berita Lainnya

Index