Keberadaan Menara Telekomunikasi di Taman Kota Tuai Protes Warga

Keberadaan Menara Telekomunikasi di Taman Kota Tuai Protes Warga

PEKANBARU - Warga Kota Pekanbaru memprotes keberadaan menara telekomunikasi yang berdiri setinggi 20 meter tepat di trotoar Taman Kota Kayu Putih, pusat kota di ibu kota Provinsi Riau tersebut.

"Kami sudah berkali-kali melayangkan surat baik ke DPRD Kota Pekanbaru maupun Pemerintah Kota Pekanbaru. Tapi belum ada respon sama sekali," kata Hinsatopa Simatupang kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Hinsatopa Simatupang merupakan ketua RW 03, Kelurahan Simpang Empat, Kecamatan Pekanbaru Kota, atau lokasi tempat menara Base Transceiver Station (BTS) itu berada.

Ia mengatakan BTS jenis "micro cell" tersebut telah berdiri sejak setahun terakhir. Padahal, kata dia, baik aparat pemerintahan tingkat RW maupun RT setempat tidak pernah memberikan rekomendasi pendirian menara itu.

Ia juga menuturkan bahwa Taman Kayu Putih yang selalu ramai pada sore hari itu berdiri diatas lahan Pemerintah Provinsi Riau.

"Anehnya saat pendirian tower itu dilakukan, mereka pernah menunjukkan ke kita surat izin pendirian tower dari Pemko Pekanbaru. Padahal itu lahan milik Pemprov Riau. Kami juga tidak pernah berikan rekomendasi," urainya dilansir antara.

Setelah kesekian kalinya mengirim surat kepada anggota DPRD dan Pemko Pekanbaru, dia mengatakan pekan lalu kembali mengirimkan surat ke perusahaan penanggung jawab BTS itu. Surat berisikan permintaan pemindahan tower yang dikeluarkan 16 Agustus 2017 lalu itu ditujukan ke Excel Comindo Pekanbaru.

"Barusan kami kirim lagi karena di sebelah BTS tersebut merupakan kediaman Pak Rifai Rahman (Mantan Wakil Gubernur Riau 1998-2003). Beliau keberatan dengan keberadaan tower itu," urainya.

Lebih jauh, dia bersama sejumlah warga lainnya berharap agar BTS tersebut dapat segera ditindak lanjuti oleh Pemko Pekanbaru. Apakah nantinya harus dibongkar atau dipindahkan, katanya.

Terpisah, Divisi Promo dan Marketing XL Pekanbaru, Ade Akmal Putra menuturkan bahwa perusahaan layanan telekomunikasi nasional tersebut tidak lagi terlibat menangani pendirian menara BTS.

Seluruh BTS yang digunaan XL kini diserahkan kepada pihak ketiga selaku pihak yang mendirikan maupun mengelola BTS.

"Ini sudah kita lakukan selama lima tahun terakhir, dan kita memang tidak terlibat langsung dalam pengadaan menara BTS," tuturnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index