Usai Dipotong Suami, Wanita Ini Tidak Sadar Jika Tidak Ada Kaki Lagi

Usai Dipotong Suami, Wanita Ini Tidak Sadar Jika Tidak Ada Kaki Lagi

Aksi sadis yang dilakukan oleh pria asal Buleleng Kadek Adi Waisaka Putra (36) nekat memotong kaki istrinya, menyisakan trauma berat bagi Ni Putu Kariani (33). 

Sadisnya, aksi itu dilakukan di depan anaknya yang masih SD di tempat kosnya, Jalan Umabuluh, Canggu, Kuta Utara, Badung, pukul 17.30, Selasa (5/9).

Parahnya, hingga Rabu siang (6/9), Kariani belum menyadari jika kondisi kakinya tidak utuh lagi. 

Wanita anak kelima dari tujuh bersaudara yang kesehariannya bekerja part time pada sebuah vila di kawasan Berawa dan Canggu tersebut masih trauma dan mengingat parang yang dipakai memotong kakinya tersebut.

“Kakak saya trauma berat. Baru tidur sebentar keingit pisau itu langsung bangun ketakutan. Sementara belum tahu jika kakinya putus di tangan suaminya,” terangnya Komang Ayu Fitriani, adik kandung korban kepada Bali Express.

Dari pihak keluarga menyampaikan bahwa operasi yang dijalani korban di RSUP Sanglah memakan waktu hingga lima jam lebih. Sementara sang suami Kadek Adi Waisaka Putra alias Moleh telah diamankan di Mapolres Badung beberapa jam selang kejadian.

“Kakak saya sering mengalami KDRT. Kadang dia dicekik namun tidak berani bercerita dengan saudara yang lainnya. Sebenarnya sudah sejak lama kakak saya ingi pisah, tidak kuat atas perlakuan suaminya. Namun karena melihat sang anak dia berusaha bertahan. 

Bahkan saat kejadian tersebut sebenarnya kakak saya bermaksud mau pamitan untuk ke rumah orang tua menjenguk Bapak yang kakinya terkilir dan pergi ke umah bajang (rumah gadis) dan berniat tidak kembali lagi ke kos-kosannya tersebut,” terangnya.

Namun menurut ceritanya, sesaat sebelum berpamitan kepada suaminya, sang kakak beserta anak laki-laki nomor dua yang baru sekolah kelas 4 SD saat akan mengendarai sepeda motornya sempat terkejut dengan ulah suaminya. Pasalnya sang suami yang kesehariannya merupakan sopir freelance pulang dari Legian, Kuta dalam kondisi mabuk. 

Dikatakannya bahwa saat itu suami kakaknya langsung mencabut kunci motor yang hendak digunakan pulang ke Buleleng. Lalu keduanya terlibat pertengkaran hebat, hingga tetangga kos tidak berani melerai lantaran pelaku membawa senjata tajam parang.

“Modus pelaku ini menebas kedua kaki korban dengan menggunakan sebuah parang yang mengakibatkan kaki kiri korban putus mulai dari pergelangan kaki dan kaki kanan korban luka pada bagian tulang kering. Motifnya cemburu,” jelas Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hengky Widjaja Rabu siang.

Pertengakaran menurut salah satu tetangganya dilanjut di dalam kamar kos. Hingga akhirnya terjadi penebasan tersebut yang kabarnya disaksikan oleh anak laki-laki keduanya. Kemudian korban ke rumah sakit oleh suaminya alias pelaku sendiri beserta tetangga sekitarnya.

Barang bukti yang diamankan berupa sebilah parang dengan panjang mata pisau 31 centimeter dan panjang gagang kayu 15 centimeter, dan 1 buah handuk warna putih berisi darah. Polisi juga mengamankan satu buah baju kaus warna hitam berisi darah, satu buah celana pendek kain warna putih berisi darah dan satu buah ikat pinggang warna biru.

“Pasal yang dipersangkakan adalah Pasal 44 ayat (1) dan ayat (2) UU nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga,” imbuh Hengky.

Sementara itu kondisi korban dikatakan mulai stabil setelah operasi dan kini dirawat intensif di RSUP Sanglah Ruang Angsoka nomor 306.

Kapolres Badung AKBP Yudith Satria Hananta menjelaskan, motif pelaku nekat memotong kedua kaki istrinya dengan sebuah parang lantaran didasari rasa cemburu. Pelaku mengaku melakukan perbuatan tersebut dengan spontan.

"Dari hasil interogasi kepada yang bersangkutan, pada saat sebelum kejadian itu, si suami bertanya ke istri. Kamu masih sayang sama selingkuhanmu? Dijawab ia saya masih sayang. Langsunglah kejadian itu, motifnya karena cemburu," terang Kapolres di konfirmasi Rabu (6/9).

Sementara itu, keterangan saksi yang merupakan tetangga korban Ni Putu Wargi Asih, 23, bahwa pada saat kejadian saksi mendengar anak korban berteriak minta tolong. Saat itu, anak korban mengatakan bahwa bapaknya membawa pedang. Dan benar saja saksi yang keluar kamar melihat suami korban membawa golok dengan masih diacungkan dengan tangan kanan.

Lantaran takut saksi kembali masuk kamar. Beberapa saat kemudian pelaku memanggilnya dan meminta diantar ke rumah sakit. Pihaknya mengakui melihat potongan kaki korban yang tergeletak di depan kamar korban, dan banyak ceceran darah.

"Suaminya sendiri yang mengantar korban bersama saksi dibawa ke ke Klinik Bali Med Canggu, dengan mengunakan sepeda motor Vario milik pelaku, dan dikendarai oleh pelaku," imbuh Kapolres. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index