BIKIN EMOSI... Foto Beruang Madu Dibantai Berdar di Medsos

BIKIN EMOSI... Foto Beruang Madu Dibantai Berdar di Medsos

Sejumlah gambar penganiayaan dan pemburuan beruang madu beredar di media sosial (medsos).

Beruang madu yang juga maskot kota Balikpapan ini terlihat sedang mengalami penyiksaan akibat pemburuan dengan cara dijebak.

Lantas foto yang beredar di Facebook ini pun membuat geram masyarakat khususnya warga Balikpapan.

Tak berselang lama, lantaran viral pemilik akun Facebook yang belum sempat dicatat namanya itu langsung menghapus postingan dan memblokir akunnya sendiri.

Dari postingan tersebut terlihat jelas dua orang pria yang bertelanjang dada ini ditemani satu orang wanita tengah asyik berfoto dengan beruang madu hasil buruannya. 

Masih belum jelas foto tersebut diambil di kawasan mana. Hanya saja informasi yang tersebar aksi tersebut terjadi di Kalimantan.

Dalam foto yang terunggah dan dibagikan oleh puluhan orang ini tertulis "hasil jerat abangku, yang lain dapat kijang, saya malah dapat #beruang... huuuu".

Postingan yang tersebar itu lantas ditujukan kepada Balai Konversasi Sumber Daya Alam dengan caption "Hallo BKSDA, yang begini kok dibiarkan? Kenapa yang dicari hanya seller aja?".

Lantas saat dikonfirmasi langsung kepada Kepala BKSDA perwakilan Balikpapan, Yaya mengaku kabar tersebut masih simpang siur. Ia mengatakan belum menelusuri lebih lanjut lantaran informasi yang beredar belum jelas.

"Yang jelas kalau kami dapat info yang jelas pasti akan kami telusuri dan akan di proses secara hukum," singkatnya saat dihubungi melalui pesan whatsapp kemarin (23/9).

Di lain sisi Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Suryanto mengecam keras aksi penganiyaan tersebut. Sebab beruang madu adalah simbol kota Balikpapan. Tentu masyarakat kota Balikpapan akan mengecam habis-habisan kepada pelaku tersebut. Ia pun meminta kepada instansi terkait agar segera menindaklanjut hal ini apabila kabar tersebut memang benar adanya.

"Kalau memang benar ada, bukti ada, itu harus ditindak itu. Kena undang-undang lingkungan hidup, penjara dan denda saya lupa, mungkin sekitar belasan tahun. Mudah-mudahan itu tidak terjadi tapi kalau benar-benar terjadi harus cepat ditindak itu," terangnya.

Suryanto juga turut prihatin terhadap aksi penganiyaan hewan dilindungi ini. Sebab keberadaan beruang madu sampai saat ini terbilang langka dan hampir punah. Meskipun ia sendiri belum mengetahui secara pasti berapa jumlah beruang madu yang masih bertahan sampai saat ini.

"Beruang ini kan maskot, tapi bukan berarti kita banyak punya beruang madu. Tapi keberadaannya memang hampir punah. Kalau saya lihat itu hobi-hobinya aja, soalnya cengengesan. DLH sangat mengecam hal itu. Jadi kita akan berkordinasi dengan BKSDA yang di Balikpapan menanggapi permasalahan ini," pungkasnya dilansir laman balikpapanpos.

Halaman :

Berita Lainnya

Index