Puluhan Pil PCC Ditemukan Dari Pasangan Mesum di Kampar

Puluhan Pil PCC Ditemukan Dari Pasangan Mesum di Kampar
SR (32) dan RP (32) saat diperiksa aparat kepolisian.

KAMPAR - Awalnya, Rabu (4/10/2017) warga Perumahan Bumi Putra Teluk Kenidai di Kecamatan Tambang ini menangkap pria dan perempuan cantik ini sebagai pasangan mesum. Ternyata, yang ditemukan lebih dari sekedar itu.

SR (32) dan RP (32) dibekuk warga setelah mencurigai keberadaan mereka yang diduga sedang melakukan perzinahan di rumah SR. Sementara RP sendiri dari identitas yang diketahui adalah warga Jalan Tanjung Datuk Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru.

Warga mencurigai ada sesuatu yang tidak beres dilakukan kedua pria yang bukan suami istri tersebut di dalam rumah yang  mereka tempati.

Karena itulah, mereka melakukan penggerebekan terhadap tempat tinggal kedua pasangan sembari menghubungi aparat kepolisian.

Begitu aparat kepolisian tiba, ternyata banyak hal-hal aneh yang ditemukan. Diantaranya plastik sisa penggunaan sabu-sabu, kaca pirek, alat hisap dan yang paling membuat heboh adalah pil PCC. Jumlahnya pun tak kalah mencengangkan, sebanyak 30 butir.

Keduanya pun tak bisa berkutik dan langsung digelandang ke Mapolsek Tambang untuk menjalani pemeriksaan.

Dari proses pemeriksaan, keduanya mengaku kalau mereka baru sepekan ini melakukan praktik tersebut. Adapun obat-obatan terlarang dan narkotika didapatkan dari Pekanbaru. 

“Keduanya mengaku mendapatkan obat ‘terlarang’ itu dari Kota Pekanbaru. Baru beberapa minggu ini dibeli,” terang Kapolres Kampar AKBP Deni Okvianto melalui Kasat Reskrim Narkoba AKP Tapip Usman, Kamis (04/10/2017) siang kepada wartawan.

Satres Narkoba Polres Kampar sudah berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, termasuk dengan pihak Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru. Jika benar itu PCC, tentunya ini menjadi ‘warning’ bagi masyarakat, agar bersama-sama mengawasi peredarannya.

“Obat PCC belakangan ini cukup membumi di benak masyarakat, apalagi mencuat kasusnya beberapa waktu lalu di daerah Kendari. Banyak penggunanya dibuat teler dan hilang kesadaran, hingga meninggal dunia. Sejak saat itu, kepolisian dan instansi terkait langsung gencar melakukan pencegahan,” imbuhnya. (RiauSky)

Halaman :

Berita Lainnya

Index