Orang Tua Kejar Guru dengan Sajam Karena Anak DItampar

Orang Tua Kejar Guru dengan Sajam Karena Anak DItampar
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Perbuatan tidak terpuji dipertontonkan orang tua siswa terhadap guru di SMA 1 Kendari. Suhardin ayah dari siswa bernama Candra melakukan pemukulan terhadap seorang guru yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMA 1 Kendari. Sang orangtua tersebut bahkan diduga memburu guru menggunakan senjata tajam jenis badik bersama beberapa temanya.

Peristiwa ini bermula ketika seorang siswi mengaku kehilangan uang Rp 100 ribu di kelas. Lalu siswi tersebut melaporkan ke teman-temannya. Nah disitu ada rekannya melihat seorang siswa yang mengambil uang tersebut berinisial If. Kemudian dua orang siswa Sa dan Candra mendatangi If menanyakan hal tersebut. If saat itu menolak dituduh sebagai pelaku.

“Kemudian If dikeroyok dan hampir sebulan tak masuk sekolah,” kata Kapolsek Kemaraya IPTU Fajar Mauludi S.IK Jumat (20/10/2017).

Akibat kasus pengeroyokan tersebut Chandra kemudian dipanggil ke ruang guru untuk menuntaskan persoalan tersebut dan semuanya selesai. Nah Jumat (20/10/2017) pagi, seorang guru mempertanyakan ke Candra alasan tidak ke sekolah selama dua hari. Namun ditanggapi kasar oleh Candra dengan memaki guru tersebut. Hal ini ternyata didengar oleh pak Hayari dan diduga langsung menampar Candra.

Tidak terima anaknya dipukul Suhardin datang untuk mencari Hayari. Pria ini bahkan datang dengan membawa badik bersama temanya dan melakukan pemukulan terhadap Wakasek tersebut. “Iya. Bahkan sempat terjadi kejar-kejaran. Namun, anggota kami langsung mengamankan,” ucap Kapolsek.

Menurut Kapolsek, kejadian ini tak diperpanjang sebab polisi mengambil langkah untuk melakukan mediasi. “Kepada pihak sekolah, orang tua siswa dan Candra termasuk guru yang dipukul kami meminta untuk saling memaafkan. Sehingga prosesnya berlangsung dengan damai,” tutupnya.

Sementara itu salah seorang guru yang enggan namanya ditulis mengatakan siswa bernama Candra memang mengeluarkan kata kasar yang sangat kelewatan. “Masa dia (Candra) memaki guru dengan kalimat tidak pantas dan sangat kasar. Dia melawan. Kasihan pak Hayari dikejar sampai melompat ke pagar dan harus disembunyikan,” tegasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index