FAKTA BARU! Firzha Tewas Bukan Karenan Lilitan Lakban dan Racun Serangga

FAKTA BARU! Firzha Tewas Bukan Karenan Lilitan Lakban dan Racun Serangga

PEKANBARU - Temuan jasad seorang lelaki dalam mobil yang terparkir di parkiran Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Jum'at (20/10/2017) lalu masih dalam penyelidikan kepolisian. Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto mengungkapkan dugaan korban dibunuh masih dalam penyelidikan mendalam.

"Ya dugaan pembunuhan ada, yang melatarbelakanginya. Itu yang masih kita dalami," terang Kapolresta, Senin (23/10/2017).

Lelaki Yang Ditemukan Meninggal Didalam Mobil di Parkiran Bandara SSK II Pekanbaru (Tribun Pekanbaru)

Menurut Kapolresta ada beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi atau di dalam mobil yang menjadi petunjuk.

"Namun ada barang bukti seperti cairan racun serangga untuk menyesatkan. Sebab hasil autopsi tidak ditemukan adanya cairan racun tersebut di dalam lambung korban," papar Kapolresta.

Soal lilitan lakban di leher korban, Kapolresta menyebutnya itu juga tidak menjadi penyebab mutlak penyebab kematian korban.

"Hasil autopsi adanya pukulan benda tumpul di bagian kepala belakang korban," terang Kapolresta.

Seperti di beritakan sebelumnya, Jumat (20/10/2017) sore warga dihebohkan dengan penemuan jasad seorang pria di dalam mobil yang terparkir di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru.

Dari kartu identitas yang ditemukan, pria itu bernama Firzha Hendratno (22), asal Kabupaten Inhil.

Belum diketahui pasti penyebab tewasnya pemuda tersebut. Saat ini aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Jasad Firzha Hendratno (22), pria yang ditemukan tewas di dalam mobil di area parkir B3 Bandara SSK II langsung dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau.

Jasad korban selanjutnya diautopsi oleh tim identifikasi forensik.

KTP dari Mayat yang ditemukan di bandara SSK II (Istimewa)

Berdasarkan fakta laporan kepolisian yang diterima tribunpekanbaru.com, saat ditemukan leher korban dalam kondisi terlilit lakban putih.

Dari lokasi, polisi yang melakukan pemeriksaan juga menemukan satu botol air mineral.

Kemudian ditemukan juga buku diari atau catatan, satu unit handphone, dompet korban.

Dalam dompet tersebut berisi KTP, SIM milik korban. Dalam botol tersebut berisi cairan racun serangga.

Sebelum ditemukan meninggal di dalam mobil di area parkiran B3 Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Firzha Hendratno (22) ternyata sempat meminta maaf kepada ayahnya Joko HY (48).

Dalam percakapan via ponsel tersebut, Firzha meminta maaf kepada sang ayah karena tidak bisa datang ke rumah saat kunjungan terakhirnya ke Tembilahan.

Ayah dan anak ini terakhir berkomunikasi 4 hari sebelum kejadian ditemukannya Firzha pada jum’at (20/10/2017) sore.

“Sabtu, minggu sebelum kejadian dia ada datang ke Tembilahan, tapi nggak sempat jumpai saya karena waktunya mepet, almarhum mohon maap karena buru – buru, itulah terakhir kontak saya,” tukas Joko usai prosesi pemakaman Firzha di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Parit 5, Jalan Provinsi, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil, Sabtu (21/10/2017) pagi.

Sejak kontak terakhir tersebut, menurut Joko, Almarhum sudah tidak bisa lagi di hubungi ponselnya.

“Ponsel hidup tapi tidak ada yang mengangkat. Pada hari Jum'at sebelum almarhum ditemukan, sekitar jam 11.00 WIB ponselnya sudah tidak aktif,” tuturnya.

Firzha Hendratno (22) akhirnya sampai di tempat peristirahatan terakhirnya dengan tenang setelah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Parit 5 Jalan Provinsi, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 10.00 WIB. 





Sumbe: tribunpekanbaru

Halaman :

Berita Lainnya

Index