Tawarkan Wanita Cantik di Medsos, Mahasiswa di Dumai Diciduk Polisi

Tawarkan Wanita Cantik di Medsos, Mahasiswa di Dumai Diciduk Polisi
ilustrasi

DUMAI - Tim Satreskrim Polres Dumai menangkap seorang oknum mahasiswa diduga mucikari perempuan pemuas seks bersama seorang perempuan 'peliharaannya'  Ahad  (23/10/2017) sore lalu. Mereka terjading operasi prostitusi online yang dilakukan aparat kepolisian  setelah pembicaraan mereka bocor kepada warga dan berhasil diungkap.

Pria berinisial RS  itu diduga terlibat kasus mucikari prostitusi dalam jaringan online atau daring.

Ia tidak dapat mengelak ketika polisi menggerebek di Hotel City, Jalan Sudirman. Pria berinisial RS ini sempat hendak melarikan diri. Namun, personel polisi langsung meringkus pria 25 tahun tersebut.

BACA: Waduh! Link Video Mesum Mahasiswi UI Hanna Annisa ini Bikin Merinding

Video Mahasiswi UI Diburu Warganet, Hanna Anisa Mendadak Terkenal

Polisi Kerahkan Pasukan Cyber Lacak Pelaku

Ia baru saja transaksi dengan polisi yang menyamar sebagai pelanggannya.

Informasi yang diterima Tribun, polisi memastikannya dengan transaksi lewat dua jejaring sosial. Mereka berkomunikasi dengan RS lewat Bee Talk dan Whats App.

RS pun menyanggupi untuk menyediakan seorang wanita berusia 22 tahun.

Personel polres yang menyamar langsung bertemu dengan RS di kamar 251 Hotel City.

"Pelaku sempat hendak melarikan diri dan melawan. Tapi berhasil kita amankan," papar Kapolres Dumai, AKBP Restika PN dalam ekspos di Mapolres Dumai.

Mucikari prostitusi dalam jaringan atau daring di Dumai, RS ternyata mematok harga layanan seks dari Pekerja Seks Komersil (PSK) binaannya.

Ia menawarkan dua jenis layanan bagi para hidung belang.


Ada layanan short time dan long time.

Harganya mulai dari Rp 1 juta sekali menikmati layanan ini di hotel.

Hotel pun sesuai kesepakatan antara pelanggan dan mucikari.

"Kalau harga tertinggi belum diungkap si pelaku, tapi yang jelas ada dua layanan," tegas Kapolres Dumai, AKBP Restika PN dalam ekspos di Mapolres Dumai beberapa waktu lalu.

Oknum mahasiswa tahun akhir ini menggunakan jejaring sosial Whats App dan Bee Talk untuk mencari pelanggan.

RS sangat memilih pelanggan bagi wanita di bawah naungannya.

Ia cukup selektif dalam memilah nomor kontak calon pelanggan yang ingin memperoleh layanan seks.

"Personel kita pernah menyamar, tapi tak tembus. Ada dugaan dia curiga, tapi sekarang dia tak dapat mengelak lagi," ulas Restika.

Saat ini, RS sudah meringkuk di tahanan Mapolres Dumai.

Ia terancam Pasal 296 KUHP karena sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dengan orang lain.

Serta menjadikannya sebagai pencarian atau kebiasaan.

Geliat bisnis lendir ini terungkap dari percakapan pelaku dengan seorang pelanggan.

Mereka pun janjian dan transaksi di City Hotel.

Polisi langsung menggerebek ES usai transaksi, seorang wanita sempat diamankan.

Ia baru saja transaksi dengan polisi yang menyamar sebagai pelanggannya.

Personel polres yang menyamar langsung bertemu dengan RS di kamar 251 Hotel City.

"Pelaku sempat hendak melarikan diri dan melawan. Tapi berhasil kita amankan," papar Kapolres Dumai, AKBP Restika PN dalam ekspos di Mapolres Dumai. (rsy)

Halaman :

Berita Lainnya

Index