3 Tokoh Sumpah Pemuda Ternyata Etnis Tionghoa, Ini Perannya

3 Tokoh Sumpah Pemuda Ternyata Etnis Tionghoa, Ini Perannya
Dua tokoh Sumpah Pemuda, Sie Kong Liong (kiri) dan M. Yamin (kanan)

JAKARTA – Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928, merupakan salah satu tonggak pergerakan kepemudaan di Indonesia. Namun tak banyak yang tahu siapa saja tokoh Sumpah Pemuda. Dalam Kongres Pemuda II, para pemuda Indonesia mengikrarkan ‘Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa’. Sejak saat itulah, lahir sebuah naskah yang diikrarkan dan kemudian dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Deklarasi tersebut tentunya tak lepas dari semangat juang pemuda yang membara, serta peran penting dari tokoh-tokoh yang ada di baliknya.

Para tokoh Sumpah Pemuda berasal dari berbagai daerah. Bahkan, beberapa tokoh pemuda etnis Tionghoa berperan penting dalam Kongres Sumpah Pemuda.

“Dua tokoh pemuda keturunan Cina, Kwee Thiam Hong dan Oey Kam Sian merupakan tokoh Sumpah Pemuda. Jadi, sejak dulu etnis Tionghoa sudah berperan penting di Indonesia,” ucap Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Sutedjo, saat menjadi pembicara dalam Penyuluhan Bahasa Indonesia kepada media massa di Balaikota Bogor, Kamis (25/10/2017).

Bahkan, lanjut Sutedjo, rumah tempat berkumpul dan mengadakan Kongres Sumpah Pemuda II adalah rumah etnis keturunan Tionghoa.

Berikut 15 tokoh Sumpah Pemuda:

1. Sie Kong Liong

Namanya kerap disebut-sebut ketika kamu membicarakan Sumpah Pemuda. Bagaimana tidak, rumah yang menjadi tempat berkumpul dan mengadakan Kongres Sumpah Pemuda II adalah rumah miliknya. Rumah yang terletak di Jalan Kramat Raya ini, kini telah dijadikan museum.

Rumah tersebut menjadi Gedung Sumpah Pemuda, setelah dipugar dan diresmikan Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973.

2. Kwee Thiam Hong

Kwee Thiam Hong alias Daud Budiman lahir pada tahun 1909 di Palembang. Dia pernah menjadi angggota Jong Sumatra, berpendidikan HCS (SD Tionghoa), MULO (Sekolah Menengah) dan ditambah dua tahun di Sekolah Dagang Tinggi (Hogere Handels School).

Sebagai pemuda keturunan, Kwee Thiam Hong memang tertarik dengan bisnis dagang, tapi ia juga aktif mengikuti pergerakan. Sehingga ia cukup dikenal di kalangan tokoh pemuda lain.

Saat Sumpah Pemuda 1928, ia mengajak tiga rekannya, Ong Kay Sing, Liauw Tjoan Hok dan Tjio Djin Kwie. Saat mengikuti konres Sumpah Pemuda, usia Kwee Thiam Hong baru berusia 19 tahun. Saat itu, ia masih duduk di bangku Eerste Gouvernement MULO (Sekolah Menengah Negeri I) Batavia.

3. Oey Kam Sian

Nama Oey Kam Sian tak banyak dicatat dalam sejarah. Namun, etinis keturunan Tionghoa ini ikut berperan dalam Kongres Sumpah Pemuda.

“Oey Kam Sian dan Kwee Thiam Hong merupakan tokoh Sumpah Pemuda,” ucap Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Sutedjo.

4. A.K Gani

Nama aslinya adalah Adnan Kapau Gani. Dia merupakan aktivis pemuda yang lahir di Palembang ini bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond. Dia lahir di Sumatra Barat, tahun 1905.

5. Mohammad Roem

Mohammad Roem dikenal sebagai Moh. Roem. Dia merupakan aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum. Nasionalisme Roem terbakar setelah mendapat perlakukan diskriminatif di sekolah Belanda. Dia pun kemudian bertekad untuk ikut serta dalam perumusan ikrar Sumpah Pemuda.

6. Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo merupakan perinitis keberadaan Pramuka di Indonesia. Dia juga dikenal sebagai orator yang ulung. Kasman lahir di Purworejo, Jawa Tengah.Dia juga menjadi pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Indonesia periode 1945 sampai 1946.

7. Kartosoewirjo

Kartosoewirjo, pemimpin DI/TII yang mendeklarasikan Negara Islam Indonesia, ternyata merupakan pelaku sejarah penting dalam Sumpah Pemuda 1928.

Pria kelahiran 7 Februari 1905 merupakan salah satu anak Indonesia yang beruntung dapat mengenyam pendidikan Eropa waktu itu.

Kartosoewirdjo bersekolah di HIS (Holland Inlandsche School) di Rembang. Sekolah tersebut merupakan sekolah elit, khusus anak-anak Eropa totok dan Indo (campuran).

8. S. Mangoensarkoro

S. Mangoensarkoro merupakan tokoh penting yang lahir tahun 1904 ini merupakan pejuang di bidang pendidikan nasional. Pada saat Kongres Pemuda I dan II, dia kerap kali berbicara mengenai pendidikan untuk anak bangsa. Karena konsentrasinya yang kuat dalam bidang tersebut, dia pun dipercaya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga tahun 1950.

9. W.R Supratman

Tidak banyak yang tahu bahwa W.R Supratman merupakan seorang wartawan dan pengarang. Dia juga pandai memainkan biola. Pada malam penutupan Sumpah Pemuda, ia memainkan sebuah lagu secara instrumental dengan biola (tanpa teks) yang kini kita kenal sebagai lagu kebangsaan Indonesia Raya.

10. Amir Syarifuddin Harahap

Amir Syarifuddin Harahap merupakan wakil dari Jong Batak Bond. Dalam acara perumusan Sumpah Pemuda, dia kerap menyumbangkan banyak ide-ide hingga akhirnya Sumpah Pemuda selesai ditetapkan. Amir juga merupakan seorang aktivis pergerakan anti-Jepang yang pernah terancam hukuman mati.

11. M. Yamin

M. Yamin lahir di Minangkabau tahun 1903. M. Yamin merupakan seorang penyair yang merintis gaya puisi modern di Nusantara. Selama perumusan Sumpah Pemuda, M. Yamin merupakan salah satu tokoh yang mendorong Bahasa Indonesia untuk digunakan sebagai bahasa persatuan.

12. Djoko Marsaid

Djoko Marsaid merupakan wakil ketua pada saat Kongres Pemuda berlangsung. Djoko mewakili organisasinya, Jong Java. Tidak banyak informasi mengenai Djoko Marsaid ini. Meskipun begitu, namanya tetap tercantum sebagai tokoh penting dalam perumusan Sumpah Pemuda.

13. Soegondo Djojopoespito

Soegondo Djojopoespito merupakan seorang aktivis pendidikan, yang tinggal di kediaman Ki Hajar Dewantara ini lahir tahun 1905. Tidak banyak yang tahu bahwa Soegondo merupakan pemimpin Kongres Pemuda II, dan menghasilkan Sumpah Pemuda yang kini terkenal.

14. J. Leimena

Nama aslinya adalah Johannes Leimena. Lahir di Ambon, Maluku, tahun 1905. Pada saat Kongres Pemuda II, dia merupakan anggota panitia kongres. Leimena merupakan mahasiswa aktivis yang juga mengetuai organisasi Jong Ambon.

15. Soenario

Dia adalah seorang pengacara yang aktif membela para aktivis kemerdekaan. Soenario menjadi penasihat panitia perumusan Sumpah Pemuda dan juga pembicara.

Soenario yang bernama lengkap Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo, lahir tahun 1902, di Madiun, Jawa Timur. Setelah menyelesaikan masa studinya di tanah air, dia berangkat ke Belanda menggunakan kala laut untuk melanjutkan pendidikannya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index