Perempuan Berkelamin Ganda di Tegal Lahirkan Bayi, Anaknya?

Perempuan Berkelamin Ganda di Tegal Lahirkan Bayi, Anaknya?
Santi (tengah), bersama bayi yang ia lahirkan dari pernikahannya dengan Tarsono. Foto via Radar Tegal

HARIANRIAU.CO - Sebuah peristiwa unik membuat heboh Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Sebab, seorang perempuan berkelamin ganda diketahui melahirkan bayi perempuan dengan proses normal. Adalah Santi (25), warga Desa Sokasari, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, itu memilih menjadi perempuan saat divonis berkelamin ganda oleh dokter.

Proses kelahiran bayi pasangan Santi dan Tarsono (35) itu sendiri berjalan dengan proses persalinan normal di RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (30/10) malam.

“Sudah lahir. Bayinya cowok. Beratnya tiga kilogram. Alhamdulilah, bayinya normal dan sehat,” kata Santi saat ditemui di RSUD dr Soeselo ketika hendak pulang ke rumahnya.

Walau sudah bisa diajak komunikasi dengan sejumlah awak media, tapi sesekali Santi meringis seraya menahan perutnya yang masih sakit.

Santi merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan Dasori (72) dengan Poniah (67).

Sejak usia 16 tahun, Santi mengalami menstruasi setiap bulan hingga saat ini.

Meski begitu, dia masih bingung dengan suaranya yang seperti laki-laki, agak berat.

Dia baru memeriksakan dirinya ke dokter pada usia 23 tahun karena terbentur biaya.

Saat itu, dokter yang memeriksa kelaminnya menyatakan bahwa dia menderita kelamin ganda.

Untuk menentukan apakah laki-laki atau perempuan, Santi harus diperiksa ke RSUP Karyadi Semarang.

Dia pun akhirnya melakukan operasi pada 2012 dan masih menjalani kontrol sebulan sekali hingga saat ini sebulan sekali untuk mendapatkan obat penekan hormon testosteron.

“Saya belum memberikan nama untuk anak saya,” imbuhnya seperti diberitakan pojoksatu.id.

Sementara, suami Santi, Tarsono mengaku bersyukur bisa mempunyai anak tumbuh normal.

Saat proses melahirkan, dia memang merasa khawatir karena persalinan melalui operasi caesar. Dirinya tidak tahu kenapa istrinya harus operasi.

“Saya tidak tahu, yang penting istri dan anak saya selamat,” kata Tarsono.

Dia menikah dengan Santi pada 2015 lalu, setelah Santi operasi kelamin dan memilih menjadi perempuan.

Salah satu kakak Santi, Nurjanah menuturkan bahwa sejak kecil Santi memang sudah memiliki kelainan pada kelaminnya.

Dari tujuh bersaudara, hanya Santi yang memiliki kelamin ganda, sedangkan kakak dan adiknya tumbuh normal.

“Dari lahir sudah begitu. Lakinya ada, perempuannya juga ada. Dua-duanya sama-sama besar,” bebernya.

Dr Zufrial Arief SpOG yang menangani persalinan Santi di RSUD dr Soeselo Slawi mengatakan, jika dilihat dari fisiknya, Santi menyerupai laki-laki.

Namun, jika melihat dari kromosom, Santi berjenis kelamin perempuan.

“Secara fisik, dia laki-laki. Tapi secara kromosom, dia perempuan. Dia kromosom XX. Kalau kromosom laki-laki XY,” ungkapnya.

Kendati payudaranya kecil dan nyaris tidak ada, lanjut Zufrial, Santi dipastikan perempuan.

Dia menyebutkan, di alat kelamin perempuannya, terdapat klitoris yang tumbuh besar seperti laki-laki.

Tapi, itu sudah dipotong di RSUP Kariadi Semarang sebelum Santi menikah.

“Saat proses kelahiran berjalan normal. Tidak ada keistemewan. Cuma operasi caecar saja. Operasi ini karena pembukaannya terlalu panjang dan lama,” pungkasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index