PILU... TKW ini Curhat di Medsos dan Mengaku Tiap Malam Jadi Pelampiasan Nafsu Majikan

HARIANRAIU.CO - Kehidupan tenaga kerja wanita (TKW) di negeri rantau bisa saja tak seindah yang dibayangkan. Iming-iming gaji besar, membuat TKW rela meninggalkan keluarga dan kampung halaman.

Namun, apa daya terkadang kepahitan yang mereka dapatkan.

Jangankan dapat gaji, untuk sekadar makan saja kepayahan.

Ada yang dijatah makan hingga kelaparan.

Lebih parahnya lagi ada yang mengalami penyiksaan dari majikan.

Lengkap sudah penderitaan.

Disiksa majikan, gaji tertahan, dan makan tidak teratur.

Belum lagi beban pekerjaan yang terkadang tak masuk akal.

Mereka harus bekerja dari terbit matahari hingga menjelang dini hari.

Tubuh mana yang kuat menjalani pekerjaan seperti itu.

Hanya semangat dan keinginan mencari nafkah yang menguatkan para TKW ini.

Tetapi, ada satu yang membuat mereka tidak tahan.

Yakni ketika harga diri sebagai wanita terkoyak-koyak.

Tak hanya fisik tetapi batin juga tersiksa.

Ketika seorang wanita dipaksa melayani nafsu birahi orang lain yang pastinya bukan suami sendiri.

Kondisi inilah yang diungkap seorang TKW.

Nur nama wanita cantik berhijab itu.

Dia mengisahkan cerita kelamnya di akun YouTube PNG KARP.

Nur mengaku tidak bekerja di rumah tersebut.

Selama dua bulan, rumah itu bagaikan tempat penyiksaan batin dirinya.

Dia terpaksa balik lagi ke rumah itu untuk menagih gajinya.

Sebelumnya tidak dibayar penuh.

Tetapi tidak tahu di negara mana Nur bekerja.

Dia mengaku bekerja di rumah tingkat tiga dan dikerjakan sendiri.

"Aku bekerja sejak Subuh sampai saat ini. Aku bilang pada majikan tidak betah," ungkap Nur.

Bekerja berat bagi Nur adalah risiko yang harus dihadapi sebagai seorang asisten rumah tangga.

Tetapi yang membuatnya sedih dan kecewa adalah, ketika dipaksa melayani nafsu majikannya.

Tidak hanya majikan laki-laki, tetapi anaknya juga ikut-ikutan memaksa minta dilayani Nur.

Tentunya kondisi itu membuat Nur tersiksa.

Dia heran, dua pria bejat itu tidak mencari pelampiasan kepada istri atau wanita penghibur.

"Kenapa tega banget, kalau minta ng*wek, kenapa tidak minta sama istrinya atau mereka bisa beli," ujarnya sambil menangis terisak seperti dilansir tribunpekanbaru.

Nur tak kuasa menahan luka batin di hatinya.

Dia tak berani mengadu kepada majikan perempuan.

Penyebabnya, majikan perempuan galak pada pembantu.

Penderitaan TKW itu mendapat perhatian warganet.

Mereka menyarankan wanita mengadu ke KBRI setempat.

Hawaii five O; Balik saja lh..jangn takut di laporin kepolisi..demi maruah harga diri buat apa di prtahankn

Herman Ryandi; save TKI.!!sudah sepantasnya para pejabat dan pihak2 yang terkait,turun tangan dlm menghadapi kasus2 seperti ini,coba dengar keluh kesah mereka,dan rasakan penderitaan mereka,dan ditindak lanjuti,,tolong,jangan ngumpet dibelakang meja..!
Dia berharap dalam beberapa hari bersabar menerima nasib tersebut.

Berita Lainnya

View All