Di Cina Sebuah Rumah Dibangun Pakai 30.000 Jagung Utuh

Di Cina Sebuah Rumah Dibangun Pakai 30.000 Jagung Utuh
(Foto: SIPA ASIA)

JILIN – Menjelang musim dingin 2017 yang memasuki bulan November hingga Desember sudah tak asing lagi dengan hujan salju. Di negara-negara yang memiliki empat musim tentunya akan mengalami yang namanya musim dingin, musim dimana suhu menurun drastis.

Mungkin musim dingin hanya dikenal di negara seperti Eropa dan Amerika, namun ternyata sebagian negara di Asia juga mengalami musim ini.

Salah satunya di Cina, negara tersebut juga mengalami musim dingin khususnya di Cina belahan utara. Saat musim dingin tiba mereka sering melihat harimau Siberia.

Layaknya musim dingin pada umumnya, biasanya penduduk sekitar memanfaatkan momen musim dingin dengan membuat patung salju.

Rumah Jagung1

(Foto: SIPA ASIA)

Tapi di Cina berbeda, seorang petani jagung membangun sebuah rumah menggunakan 30.000 batang jagung dilahan yang diselimuti salju.

Sebuah video dan gambar menampilkan rumah, dan pekarangan benar-benar dibuat menggunakan jagung utuh.

Rumah jagung itu terletak di Erhe sebuah daerah bernama Shulan di Provinsi Jilin, yang kini menjadi tempat wisata.

Dilansir dari laman Daily Mail, warga desa membangun rumah yang terbuat dari 30.000 batang jagung.

Seorang petani Liu Hongcai adalah orang dibalik rumah jagung tersebut. Ia menghabiskan 10.000 yuan atau Rp. 2o juta untuk membeli 30.000 batang jagung.

Rumah Jagung2

(Foto: SIPA ASIA)

Desain rumah itu dirancang seperti rumah penduduk desa di timur laut Cina. Liu mengaku membangun rumah itu satu tahun lalu

“Tahun ini, saya ingin membiarkan para turis merasakan bagaimana orang-orang di timur laut hidup, jadi saya memiliki seorang desainer,”kata Liu seperti dilansir pojoksatu.id.

Menurut KK News, semua batang jagung dipetik secara khusus dan berukuran sama – berdiameter 20 sentimeter.

Setiap jagung dilekatkan secara hati-hati dengan senar sehingga membentuk seperti rumah, roda air, dan banyak lagi.

Rumah Jagung3

(Foto: SIPA ASIA)

Untuk menjaga dekorasi pada kondisi terbaiknya, Liu dan penduduk desa memastikan senar tidak memotong jagung saat mereka menyimpannya.

“Saya ingin memberi para turis, terutama yang berasal dari Cina bagian selatan, sebuah pengalaman membuka mata,” katanya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index