Jam Tangan Bambu Nan Cantik yang Laris di Luar Negeri

Jam Tangan Bambu Nan Cantik yang Laris di Luar Negeri

HARIANRIAU.CO - Saat ini jam tangan memiliki bahan dasar stainless steel, platinum bahkan plastik. Namun di tangan Adang Muhidin (43) bahan baku yang digunakan malah berasal dari bambu. Warga asal Melong Asih No 23, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, ini sudah bergelut dengan bambu sejak 2011. Namun dalam setahun terakhir dia ingin menciptakan produk berbahan bambu yang sesuai dengan gaya hidup.

Meski berbahan bambu, Adang mengatakan, jam tangan buatannya tahan air hingga kedalaman kurang dari 10 meter.

"Sudah tentu antiair karena kita uji mulai dari air tawar, air hujan, dan bahan bakar minyak. Hasilnya, di bawah 10 meter masih aman," kata Adang saat ditemui Liputan6.com, Kamis, 16 November 2017.

Melihat produknya menjanjikan, Adang langsung mengebut pembuatan jam tangan bambu ini. Apalagi dia tak perlu repot karena sudah peralatan mesin gergaji, bor, dan penghalus dari dinamo.

"Peminat sudah banyak meski kita belum sebulan mengenalkan kepada masyarakat. Minggu lalu saja per hari kita bikin sampai 15 unit," ujarnya.

Adang memperkerjakan dua orang karyawannya untuk memproduksi jam tangan ini. Dia memasarkan kerajinan tangannya hanya melalui media sosial Facebook dan Instagram Indonesian Bamboo Community. Pemesannya beragam mulai dari Bogor, Jakarta bahkan hingg ke luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat hingga Filipina.

"Kita sudah siapkan 50 unit. Pemesanan bisa dilakukan lewat Instagram. Tapi untuk custom memang belum," ucapnya.

Harga Tergantung Tingkat Kerumitan

Soal harga, Adang memasang tarif mulai dari Rp 390 ribu hingga Rp 1,5 juta. Tergantung pada kerumitan pembuatan dan material bambu yang digunakan.

Bahan baku yang digunakan yaitu bambu jenis bambu Gombong. Bambu ini menurut Adang masih banyak ditemukan di Bandung.

Prosesnya, bahan kayu dipotong menjadi lembaran. Biasanya proses ini menghabiskan waktu seminggu. Lalu, bambu itu dibor untuk membuat bakal bingkai atau tempat mesin jam. Setelah itu, jam dipasangkan strep kulit.

Untuk diameter jam tangan perempuan ukuran diameter 3 centimeter. Sedangkan jam laki-laki berdiameter 4 centimeter. "Bagian paling sulit itu saat memasangkan jarum jamnya. Harus presisi," jelasnya.

Setelah bingkai dan strep  jam tangan sudah jadi, tinggal memberi lapisan anti gores untuk mencegah munculnya jamur. Soal warna, tetap natural dari bambunya.

"Kalau lagi santai satu jam bisa selesai sampai empat jam," tutur dia.

Soal brand, Adang menamai produknya Awi's. Rencananya, tahun depan jam tangan bambu ini akan berbahan baku bambu hingga ke strep-nya.

Sementara soal perawatan jam bambu ini bisa menggunakan minyak kelapa. "Jangan disimpan di tempat lembab. Itu saja kuncinya," katanya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index