Kapal Motor Pengangkut BBM Meledak di Pelabuhan Selatpanjang, Begini Nasib ABKnya

Kapal Motor Pengangkut BBM Meledak di Pelabuhan Selatpanjang, Begini Nasib ABKnya
Kapal motor pengangkut premium yang meledak bersandar di sekitar Pelabuhan Pelindo I Cabang Selatpanjang. (tribunpekanbaru)

HARIANRIAU.CO - Sebuah kapal motor 7 GT pengangkut bahan bakar premium meledak di sekitar pelabuhan Pelindo I Cabang Selatpanjang, Minggu (19/11/2017) sekitar pukul 12.00 WIB. Kapal motor tersebut meledak di saat dua orang ABK dan kapten kapal sedang mengisi premium dari kapal tongkang milik Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) Bumi Meranti Sejahtera (BMS) ke drum-drum yang berada di atas kapal motor.

Ledakan tersebut pun langsung menciderai ABK dan kapten kapal yang sedang bekerja.

Beruntung, ledakan tersebut tidak menimbulkan kerusakan pada kapal lainnya yang sedang bersandar dan bangunan lain di sekitar pelabuhan.

Manager APMS BMS, Ibrahim menjelaskan, selain menciderai kapten dan ABK, ledakan tersebut mengakibatkan dek kapal pecah.

"Tidak terbakar, hanya pecah saja. Sedangkan ABK dan kapten kapal saat ini sudah dilarikan ke RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti," ujar Ibrahim.

Ibrahim menjelaskan, kapten kapal yang diketahui bernama Jafar mengalami luka bakar ringan di bagian kaki.

Sementara dua ABK yang belum diketahui identitasnya tersebut mengalami luka bakar yang cukup serius.

"Dua ABK mengalami luka bakar di bagian tangan dan dada. Tangan di bangunan tangan dan dadanya melepuh," ujarnya dilansir tribunpekanbaru.

Ibrahim menjelaskan, rencananya kapal motor asal Pelalawan tersebut akan membawa 20 drum berisi premium ke Sungai Upih, Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan untuk kebutuhan BUMDes Cahaya Sungai Upih.

"Rencananya sore ini bahan bakar tersebut langsung dibawa ke Sungai Upih," ujarnya.

Begini Pengakuan Kapten Kapal

Kapal motor pengangkut premium yang meledak bersandar di sekitar Pelabuhan Pelindo I Cabang Selatpanjang.

Kapal motor pengangkut premium yang meledak bersandar di sekitar Pelabuhan Pelindo I Cabang Selatpanjang.  (tribunpekanbaru)

Jafar (45) kapten kapal motor 7 GT yang meledak saat mengisi bahan bakar premium di APMS Bumi Meranti Sejahtera (BMS) belum bisa memberi informasi banyak terkait penyebab meledaknya kapal yang dinahkodainya.

Seingat Jafar, saat kapal itu meledak, ia sedang membantu dua ABK-nya, Mustafa dan Nofikri mengisi drum-drum dengan premium menggunakan selang.

Sebelum bekerja, Jafar tidak menemukan satupun kesalahan baik di selang pengisi, drum maupun mesin kapal.

"Sebelumnya tidak ada masalah saat  kami mengisi drum. Namun ketika kami mengisi drum berikutnya, tiba-tiba drum yang kami isi meledak. Padahal tidak satupun di antara kami yang merokok. Mesin kapal juga dalam keadaan mati," ujar warga Kuala Kampar, Pelalawan ini saat dikunjungi di ruang IGD RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti, Minggu (19/11/2017).

Jafar mengungkapkan, drum yang meledak tersebut mengakibatkan ia dan dua rekannya terpental beberapa meter.

Bahkan drum-drum yang masih kosong juga terpental ke laut.

Sedangkan beberapa drum yang berisi premium sebagian masih utuh di atas dek kapal.

"Begitu terpental, kami langsung menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan diri. Beruntung pekerja APMS yang berada di kapal tongkang APMS langsung menyelamatkan kami ke atas tongkang," ujarnya.

Meskipun mengalami luka bakar di bagian kaki, Jafar mengaku tidak melihat adanya api.

"Yang saya lihat hanya ada asap hitam saja, api tidak ada," ujar Jafar.

Halaman :

Berita Lainnya

Index