Akhirnya! Mobil Supir Go-Car Pekanbaru yang Hilang ini Ditemukan di Sumut

Akhirnya! Mobil Supir Go-Car Pekanbaru yang Hilang ini Ditemukan di Sumut

HARIANRIAU.CO - Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto SIK, membenarkan bahwa mobil yang dikendarai Ardhie Nur Aswan (22) telah ditemukan. "Benar. Ditemukan di wilayah Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut)," jawab Bimo pada Wartawan, Senin (27/11).

Bimo belum bersedia menjelaskan lebih detail kondisi mobil yang dibawa korban hilang sejak beberapa waktu lalu.

Hanya saja, beredar foto-foto mobil yang diduga dibawa Ardhie sebelumnya merek Suzuki Ertiga warna putih dengan pelat BM 1654 NV, mengalami rusak parah.

Bimo juga belum menyampaikan kapan ditemukannya mobil tersebut. Karena pihaknya masih menyelidiki dugaan tindakan kejahatan yang dialami supir Go-Car tersebut.

"Masih dalam upaya lidik kasus ini," tambah Bimo.

Sebagaimana diketahui, Ardhie Nur Aswan salah satu supir Go-Car atau taksi online di Pekanbaru, dikabarkan hilang 

Korban diduga hilang saat mengantar order, yang berangkat dari Panam, Kecamatan Tampan menuju Jalan Riau.

Setelah beberapa hari, Ardhie tidak kunjung pulang ke rumah. Kemudian beredar pesan berantai bahwa Ardhie Nur Aswan hilang.

Sebelumnya, di wilayah Siak ditemukan tulang belulang manusia. Sempat diduga jasad Ardhie Nur Aswan.

Namun, hasil tes DNA belum keluar untuk memastikan benar atau tidak bahwa temuan tulang itu adalah supir Go-Car tersebut.

Meski demikian, polisi hingga saat ini terus berupaya mengungkap misteri hilangnya Ardhie Nur Aswan. Kuat dugaan, Ardhie menjadi korban kejahatan.

Supir Go-Car Lainnya Ngaku Was-was

Terlait kasus hilangnya, Ardhie Nur Aswan, seorang supir Go-Car lainnya, Zal (bukan nama lengkapnya) mengaku was-was saat menjemput penumpang.

Pengakuan itu disampaikan Ardhie, saat ditemui Riauaktual.com, Minggu (26/11) malam.

"Saya jadi khawatir, bang. Apalagi kalo jemput penumpang malam hari. Biasanya saya tanya dulu berapa orang yang minta dijemput," kata Zal dilaporkan riauaktual.com.

Jika lebih dari satu orang, Zal mengaku khawatir. Bahkan dia bisa saja tidak menjemput pesanan apabila kalau sudah larut malam.

"Kalau diatas jam 10 malam saya ragu, bang. Saya takut sejak kejadian hilang Ardhie Nur Aswan," kata Zal.

Untuk mengatasi pelaku kejahatan, Zal menyediakan sebuah palu yang disimpan di bawah bangku stir.

"Sejak kejadian itu, saya bawa palu untuk jaga-jaga," ujarnya seraya melihatkan palu tersebut

Halaman :

Berita Lainnya

Index