HARIANRIAU.CO - Lagi hamil, seorang ibu muda pendarahan dan terkapar ‘diembat’ suaminya di kamar. Kasusnya pun berakhir di kantor polisi. Peristiwa ini terjadi dini hari tadi (27/11/2017). RN (27) mengembat istrinya, SA (25), dengan martil karena menolak permintaan cerai wanita tersebut.
Akibatnya, SA mengalami pendarahan hebat akibat luka pukulan martil di kepala, dan bagian dada.
Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut terjadi di dalam kamar rumah mereka, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Awalnya pelaku yang telah pisah ranjang dengan korban, datang melalui pintu depan. Melihat suaminya, korban pun bertanya tujuan pelaku datang ke rumah.
Saat itu, pelaku hanya menjawab ia datang hanya ingin mengambil parang dan melihat anaknya. Sembari memegang parang, pelaku menghampiri korban di dalam kamarnya.
Panik melihat korban memegang martil, pelaku mengangkat tangannya yang memegang parang, korban langsung menangkis sehingga parang yang pelaku pegang terjatuh.
Namun pelaku berhasil merebut martil di tangan korban dan langsung memukul kepala korban sehingga mengalami perdarahan parah.
“Pelaku ngamuk karena mau diceraikan. Sering memang bertengkar, tapi kami tidak ikut campur karena itu urusan keluarganya,” kata adik korban, Jannah, kepada wartawan, Senin (27/11/2017) dilaporkan medansatu.com.
Jannah mengungkapkan dirinya yang berdampingan rumah langsung menyambangi kakaknya saat mendengar suara kakaknya (korban) meminta tolong.
Saat itu, kakaknya sudah berlumuran darah di bagian kepala. Jannah langsung melarikan korban ke puskesmas sembari melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mangkutana. Pelaku diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Mangkutana
.jpeg)
