KETERLALUAN! Masih Pacaran, Gadis ini Sudah Hajar dan Dilucuti Pakaiannya

KETERLALUAN! Masih Pacaran, Gadis ini Sudah Hajar dan Dilucuti Pakaiannya
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Seorang remaja wanita dilecehkan oleh kekasihnya, tak hanya pakainnya dilucuti, ia juga dipukul hingga berdarah dan lebam.

Dilansir Mirror, Rabu (29/11/2017), remaja yang bernama Grace mengungkapkan kejadian bermula ketika ia sedang dirumah bersama kekasihnya, Harrison.

Saat itu, Harrison melihat ponsel Grace dan menemukan sebuah pesan teks yang isinya ucapan selamat natal dan semoga natal Grace menyenangkan.

"Dia mengambil telepon saya saat saya turun ke bawah dan dia menemukan teks dari seorang teman saya yang tidak dia sukai," ucap Grace. Ketika Grace kembali ke kamar tiba-tiba Harrison memukul Grace hingga tak sadarkan diri, dan meninggalkan Grace di lantai kamar tidur begitu saja.

"Saya berjalan kembali ke kamar dan dia benar-benar melompat ke arah saya. Dia memukul saya dan menjatuhkan saya dan bahkan menyuruh saya pergi ke rumah sakit karena hidung saya tidak berhenti mengeluarkan darah," ungkap Grace.

Grace menyatakan bahwa hubungan mereka awalnya baik-baik saja, akan tetapi Harrison tiba-tiba menjadi posesif dan suka mengendalikan Grace.

"Sejujurnya saya katakan bahwa saya tidak pernah begitu takut dengan seseorang sepanjang hidup saya. Awalnya, semuanya baik di antara kita, tapi ia segera menjadi posesif dan suka mengendalikan," kata Grace.

Apa yang dilakukan Harrison membuat Grace merasa tidak berharga. "Dia membuat saya merasa tidak memiliki tempat di dunia ini dan saya tidak berharga," ucap Grace.

"Dia biasa menyakiti saya secara fisik dan mental dan sering berdiri di atas saya dan mengatakan bahwa saya jelek atau gemuk," sambung Grace. Selain itu, Harrison juga melarang Grace untuk bersosialisasi dengan teman dan keluarganya.

"Dulu saya kadang mengatakan pada diri sendiri bahwa semua penganiayaan dan pemukulan akan bisa diterima jika saya benar-benar melakukan kesalahan. Dia akan membuat saya percaya bahwa saya telah melakukan kesalahan, tapi saya tidak pernah meninggalkan rumah karena saya tidak diijinkan, saya tidak diperbolehkan untuk bersosialisasi dengan teman atau bahkan pergi ke bingo dengan ibu saya," sambungnya.

Grace megaku Harrison tak tanya memukulinya, ia juga pernah merobek baju Grace hingga ia tanpa busana. "Saya berada di sekitar rumahnya saat kami mulai berdebat mengenai sesuatu yang bodoh, ucapnya.

"Dia mengurung saya di rumah dan mengambil tas dan telepon saya, lalu dia merobek pakaian saya jadi saya benar-benar telanjang. Aku benar-benar berpikir kali ini dia akan membunuhku," sambung Grace.

Grace bilang dia tahu dia harus melepaskan diri dari Harrison untuk selamanya saat dia paksa melepas semua pakaiannya dan melemparkannya ke tangga. Saat itu, Grace bahkan harus berpura-pura pingsan agar Harrison berhenti menyiksanya.

"Dia menendang saya naik turun tangga berulang kali sampai saya meringkuk dengan harapan dia akan mengira saya tidak sadarkan diri," ujar Grace. Akan tetapi, setelah mengira Grace pingsan, Harrison berjalan ke kamar mandi dan menyalakan air panas.

"Saya kemudian mendengar dia menjalankan bak mandi dengan air panas yang mendidih dan dia berteriak menuruni tangga, Kamu lihat apa yang akan saya lakukan selanjutnya," ucap Grace menirukan Harrison.

"Saya bisa melihat bak mandi dipenuhi uap panas dan saya tahu dia ingin menyakiti saya," lanjut Grace. Grace mengaku bahwa Harrison bahkan ingin melukai wajahnya dengan pisau.

"Pada satu titik dia bahkan mendapat pisau dari dapur dan mengancam akan mengiris wajah saya terbuka sehingga tidak ada yang mau melihat saya," ungkap Grace.

Grace berhasil mengalihkan perhatian Harrison sementara dia memanjat melalui jendela kecil untuk melarikan diri.

"Saya tahu saya harus keluar rumah. Aku malu telanjang tapi aku berhasil sampai ke mobilku. Rasanya seperti sesuatu yang keluar dari film horor," katanya.

Grace, yang bekerja sebagai asisten perawatan kesehatan di Rumah Sakit James Cook University Middlesbrough, menceritakan bagaimana akhirnya dia menghidupkan kembali hidupnya, dan sekarang menjangkau korban lain untuk diucapkan.

"Saya tidak akan pernah menginginkan orang lain melalui apa yang telah saya alami, saya pikir saya akan mati saat itu," ucap Grace.

"Saya hanya berharap dengan menceritakan kisah saya, saya bisa mendorong orang lain untuk memberi tahu polisi dan mendapatkan keadilan ketika mengalami kejadian yang sama," imbuhnya.

"Saya sadar diri tentang bekas luka saya dan mereka tidak akan pernah pergi tapi ini adalah harga kecil untuk membayar apa yang bisa terjadi pada diri saya," kata Grace.

"Orang perlu tahu bahwa betapa pun menyedihkan seseorang atau betapa mereka mencintaimu, orang-orang ini tidak akan pernah berubah. Saya beruntung saya bisa lolos saat melakukan apa yang saya mungkin tidak berada di sini untuk menceritakan kisah saya hari ini," lanjutnya.

Grace mengaku setelah mengalami kekerasan dari Harrison selama lebih dari setahun, akhirnya dia menemukan kekuatan untuk melaporkannya kepada polisi. Harrison kini dipenjara selama 20 bulan karena lima tuduhan penyerangan terpisah termasuk penyerangan yang sebenarnya merugikan fisik di Teesside Crown Court.

Halaman :

Berita Lainnya

Index