Empat Terduga Teroris Jaringan JAD Ditangkap Lagi di Riau

Empat Terduga Teroris Jaringan JAD Ditangkap Lagi di Riau

HARIANRIAU.CO - Jaringan terduga teroris kembali ditangkap aparat kepolisian di wilayah Provinsi Riau. Setidaknya, ada tiga orang pria terduga teroris yang ditangkap oleh Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri dibekap oleh Polda Riau, Senin (11/12).

Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang membenarkan adanya penangkapan terduga teroris tersebut.

"Benar, tiga terduga teroris ditangkap di Riau. Dua orang diantaranya ditangkap di wilayah Pekanbaru dan satu orang di Kampar. Satu orang lainnya di wilayah Rupat, Bengkalis," jawab Nandang pada Wartawan, Senin (11/12) sore.

Dia merincikan, keempat terduga teroris ditangkap dilokasi terpisah. Penangkapan pertama yakni terduga teroris berinisial RDP (21) di wilayah Rupat, Bengkalis, Senin (11/12) sekitar pukul 04.30 WIB.

Setelah dilakukan pengembangan, pihak kepolisian mengamankan terduga teroris berinisial AR alias Raja (42) di wilayah Tapung, Kampar.

Tak habis disitu, petugas melanjutkan pengembangan dan berhasil menangkap terduga teroris berinisial DG alias Abu Syuhada (24) di Desa Pulau Jambu, Kuok, Kampar.

Dan satu terduga teroris lainnya berinisial RR alias H alias Abu Kanza (29) di wilayah Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru.

Keempat terduga teroris ini, diduga satu jaringan yakni jaringan Jamaah Anshori Daulay (JAD).

"Dugaannya memang satu jaringan," sambung Kapolda Riau dikutp dari riauaktual.

Para terduga teroris yang amankan ini, memiliki peran masing-masing dalam menjalankan misinya.

Misalnya terduga teroris, AR alias Raja, ikut merencanakan penyerangan Mako Brimob Pamenang Jambi, ikut merencanakan penyerangan Polsek Payakumbuh dan Pembakaran Polres Dharmasraya Sumbar.

Terduga teroris DG alias Abu Syuhada, pernah ikut I'dad di Bukit Gema Lipat Kain, Kampar dan berencana hijrah ke Marawi via Toli-toli.

Terduga ini juga terlibat rencana pembelian senjata api dengan terduga teroris lainnya berinisial Wn alias Abu Afif yang sudah ditangkap sebelumnya.

Polisi mengetahui rencana pembelian senjata api, awalnya polisi menyelidiki terduga Wn meminjam kartu ATM BCA milik DG untuk transfer dana dari terduga lainnya berinisial Sn alias Abdurrahman yang juga sudah ditangkap polisi sebelumnya.

Untuk terduga teroris RR alias Huat alias Abu Kanza, pada bulan Desember 2016, bersama terduga Wn akan berangkat ke Ogan Komering Ilir untuk survei pembelian senpi.

Tak hanya itu, Abu Kanza pada bulan Januari dan Mei, dua kali ikut I'dad di Bukit Gema Lipat Kain Kampar.

Terduga lainnya, DRP alias Rizky juga pernah ikut I'dad pada tanggal 23-26 Februari di Bukit Gema Lipat Kain Kampar.

Selain itu, pada bulan Mei 2017 (bulan puasa), Rizky bersama rekannya yang sudah ditangkap sebelumnya, Wn, NK alias Abu Aisha, Ho alias Abu Bukhori, BST alias Abu Yusuf, AH alias Abu Hilwa dan An alias Abu Muhammad, melakukan pertemuan di Danau Buatan Rumbai Pekanbaru untuk merencanakan amaliyah ke Pospol, Polsek dan Mako Brimob di Pekanbaru.

"Terduga R (Rizky), bersedia menjadi eksekutor dalam rencana Amaliyah ke Pospol, Polsek dan Mako Brimob di Pekanbaru," kata Nandang.

Dan pada saat Wn dan BST melakukan survei, sedangkan Rizky standby bersama Ho di rumah Abu Ibrohim di Pekanbaru.

"Memang, terduga teroris ini berencana akan melakukan aksi di Pekanbaru," akui Nandang.

Halaman :

Berita Lainnya

Index