Gagal Temui Putrinya, Poltak Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Tewas Mengenaskan

Gagal Temui Putrinya, Poltak Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Tewas Mengenaskan
Petugas mengevakuasi jasad korban dari rel kereta api. Foto :ist/Metro Siantar/JPG Petugas mengevakuasi jasad korban dari rel kereta api. Foto :ist/Me

HARIANRIAU.CO - Teragis! Diduga kecewa tidak bisa menemui putrinya, Poltak Sitorus (65) seorang warga Kota Medan nekat menabrakan ke Kereta Api (KA) Jalan Agmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Senin (12/12/2017) sekira Pukul 04.00 WIB.

Akibatnya tubuh Poltak terpotong-potong setelah menabrakan diri ke KA jurusan Medan itu.

Kenekatan korban diduga lantaran niat menemui putrinya di Jalan KS Tubun gagal. Sebab putrinya sudah pindah rumah ke Jalan Medan.

Dari keterangan saksi mata di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sebelumnya korban dengan mengendarai becak motor miliknya itu berniat menemui salah seorang putrinya di Jalan KS Tubun, yang tidak jauh dari lokasi.

Namun ia mendapat kabar, putrinya itu telah pindah rumah ke Jalan Medan, Kecamatan Siantar Martoba. Kemudian, korban menuju pos penjagaan perlintasan kereta api.

“Terus istirahat di tempat yang jaga palang itu. Kalau pengakuannya mau ke rumah borunya (putri) di Jalan Medan,” kata warga.

Menurut warga, korban tiba-tiba melompat dari pinggir rel ke atas rel. Hanya beberapa detik sebelum kereta api lewat. Tubuhnya langsung terlindas.

Akibatnya, beberapa organ tubuh korban terpisah dan wajahnya hancur. Warga yang mengetahui itu langsung berkerumun dan menyaksikan tubuh korban yang tidak utuh lagi terkapar di rel kereta api.

Kepolisian yang mendapat informasi langsung menuju lokasi kejadian. Petugas yang diketahui dari Unit Laka Sat Lantas Polres Pematangsiantar dan Polsek Siantar Timur melakukan evakuasi tubuh korban dengan menggunakan kantong jenazah.

Tubuh korban yang tidak utuh lagi, dikumpulkan langsung dibawa ke ruang instalasi jenazah RSUD dr Djasamen Saragih. Korban sempat menjadi Mr X karena dari badannya tidak ditemukan identitas.

Berselang beberapa jam kemudian, sepasang suami istri datang ke RSUD dr Djasamen Saragih. Mereka merupakan putri dan menantu dari korban.

Sementara itu, putri korban, M boru Sitorus, ketika ditemui di depan ruang jenazah membenarkan korban adalah ayah kandungnya. Namun menurut ibu tiga anak ini, korban sudah lama tidak menjalin komunikasi dengan istri dan anak-anaknya yang bermukim di Kisaran, Kabupaten Asahan.

“Dari aku kelas 2 SD sudah ditinggalkan kami. Tidak tahu aku apa-apa di situ, cuma yaa kenyataannya begitu. Mamak sama empat saudara ku di Kisaran,” kata wanita berumur 30 tahun ini.

Dia menerangkan, sepengetahuannya korban tinggal di Kota Medan setelah berpisah dengan ibu mereka. Namun tujuh tahun silam, korban memang pernah berkunjung ke rumahnya saat masih tinggal di Jalan KS Tubun.

“Semasa hidup tinggal di Medan, cuma tidak tahu dimana nya. Tujuh tahun lalu sempat bapak datang ke rumah kami yang di Stadion. Seminggu nginap di rumah. Kumintanya biar di rumah kami saja tinggal, tapi tidak mau. Langsung pergi dia,” sambungnya.

Sehari sebelum kejadian, M boru Sitorus mengaku tidak bisa tidur. Setelah mendapat kabar bahwa ayahnya meninggal, wanita berambut pirang ini, berfikir bahwa hal itu menjadi pertanda atau firasat akan kejadian ini.

“Satu malaman memang tidak bisa aku tidur. Tidak tahu entah kenapa. Mungkin itu lah pertanda bakal seperti gini. Tapi aku tidak nyadar,” tutur wanita yang mengaku boru kesayangan korban.

Anak ke-empat dari enam bersaudara mengaku belum memastikan dimana korban dimakamkan. Perempuan yang akrab disapa Kuteng ini mengaku belum memastikan, karena masih akan berdiskusi dengan keluarga yang lain.

"Belum tahu mau dibawa kemana. Tidak mungkin ke tempat kami. Kami baru pindah pula. Nunggu kakak yang dari Kisaran lah,” pungkasnya dilaporkan pojoksatu.id.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Siantar Timur, Iptu J Sinaga yang ditemui di ruang jenazah mengatakan, pihaknya masih menunggu koordinasi dari keluarga korban. Ia belum dapat memastikan langkah yang akan mereka ambil.

“Belum tahu. Ini lah masih nunggu keluarganya kami. Dari tadi sudah kami tunggu, tapi belum datang ke kantor,”katanya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index