Wanita ini Alergi Air Mata dan Rambutnya Sendiri

Wanita ini Alergi Air Mata dan Rambutnya Sendiri
Ilustrasi potong rambut. (Foto: Thinkstock)

HARIANRIAU.CO - Natasha Coates, seorang wanita asal Nottingham, Inggris mengidap penyakit tak biasa yang tak biasa, yakni alergi terhadap hampir segala hal termasuk air mata dan rambutnya sendiri.

Alergi ini terjadi karena dia menderia gangguan imunologi yang disebut Mast Cell Activation Syndrome (MCAS). 

Pada orang yang mengidap MCAS, sel mast atau sejenis sel darah merah yang mengendalikan sistem imun tubuh tidak bekerja sesuai dengan tugasnya. Sering kali sel mast ini mengeluarkan bahan kimia di waktu dan tempat yang tidak sesuai sehingga membuat tubuh seseorang menjadi alergi terhadap apapun.

Dikutip dari New York Post, Sabtu (13/1), bila rambutnya mulai tumbuh, kulit kepala Coates akan berubah seperti terkena luka bakar. Tak hanya itu, ketika Coates menangis, air mata yang yang mengalir juga akan menyebabkan ruam merah di wajahnya.

"Pernah pada suatu hari saya makan sandwich keju saya tidak alergi, tetapi keesokan harinya saya makan yang sama tetapi terkena alergi. Reaksi bisa bermacam-macam, bisa menjadi apa saja, gatal, sangat lelah atau bisa mengancam nyawa seperti lidah dan tenggorokan bengkak," kata Coates. 

Wanita 22 tahun itu mengungkapkan, dirinya tidak bisa melakukan banyak hal seperti yang dilakukan kebanyakan remaja di usianya. Ia bahkan alergi terhadap produk mandi, produk kecantikan, deodoran, semprotan, dan make up.

Untuk menghindari reaksi alergi potensial, ibu Coates, Adele, selalu memastikan bahwa ia memasak makanan yang aman dan terjaga kebersihannya. Ia juga memastikan siapa saja yang datang mengunjungi Coates, harus terlebih dahulu mencuci tangan mereka sehingga tidak membawa infeksi ke dalam rumahnya.

"Hal itu saya lakukan untuk mengurangi kemungkinan Coates mengalami reaksi alergi," kata Adele.

Setiap hari, Coates bahkan mengalami reaksi alergi, seperti migrain, gatal, dan bengkak. Ia juga sering kali datang ke rumah sakit karena reaksi yang bisa mengancam jiwanya. Kondisi seperti itu sudah dialami Coates sejak usianya menginjak 18 tahun.

"Menjelang akhir 2012, saya mulai mendapat reaksi alergi terhadap buah. Bibir saya akan melepuh dan terasa gatal. Buah itu di antaranya apel, stroberi, dan tomat," kataya.

Mengetahui hal itu, ia kemudian menanyakan ke ahli alegi. Sejak saat itulah Coates dikabarkan menderita sindrom alergi yang berlebihan dengan reaksi yang dapat mengancam jiwa. Tak hanya itu, Coates juga memiliki reaksi alergi jika berolahraga.

"Ada banyak hambatan saat saya berolahraga karena hal itu dapat mempengaruhi otak saya. Siku dan lutut saya mati rasa," ujar Coates.

"Orang-orang tidak mengetahui saya sakit karena kondisi fisik saya memang tidak terlihat seperti orang yang sakit," tutupnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index