Dipermalukan Anak di Depan Orang Banyak, Pas Celana Nenek ini Diangkat Bikin Nangis

Dipermalukan Anak di Depan Orang Banyak, Pas Celana Nenek ini Diangkat Bikin Nangis
Dipermalukan anaknya di depan umum, kisah Nenek Huang dari China ini mengharukan ()

HARIANRIAU.CO - Kisah haru nenek asal China ini menggambarkan bagaimana besarnya kasih sayang ibu terhadap anaknya. 

Nenek Huang, begitu ia disapa, selalu duduk melamun di bawah sebuah pohon besar yang letaknya tak jauh dari gerbang desa yang ia tinggali. 

Ketika orang-orang berlalu lalang, ia nampak begitu senang tetapi juga begitu sedih.

Bahkan tak jarang, ia menangis tersedu-sedu.

Diketahui, Nenek Huang dulunya adalah seorang gadis desa yang cantik.

Ia menikahi seorang pria baik hati dan kemudian dikaruniai dua orang anak. 

Namun malangnya, tak lama kemudian suami Nenek Huang meninggal akibat terhantam batu saat sedang mendaki gunung.

Tak dapat terus larut dalam kesedihan, Nenek Huang pun berjuang seorang diri untuk menghidupi dua orang anak kembarnya.

Ia melakukan pekerjaan yang bahkan seharusnya dilakukan oleh seorang laki-laki. 

Lantas suatu hari, Nenek Huang merasa sangat lelah dengan keadaannya.

Nenek Huang pun mengusir dua orang anak kembarnya dan berkata tidak mau merawat mereka lagi. 

Perkataan Nenek Huang tersebut pun lantas menyakiti hati anak-anaknya.

Mereka menangis sepanjang malam dan memohon Nenek Huang agar mau menerima dan merawat mereka lagi. 

Namun Nenek Huang tetap teguh pada perkataannya dan mengusir anak-anaknya tersebut.

Beruntungnya, salah satu anaknya Ah Jun diangkat oleh sebuah keluarga kaya yang tempat tinggalnya juga tak jauh dari dearah situ. 

Saat itu, Ah Jun yang masih berusia 3 tahun sangat sedih dan sakit hati dengan Nenek Huang.

Lambat laun, Ah Jun pun tumbuh menjadi orang yang sukses.

Ia bahkan selalu diiringi beberapa mobil setiap kali pulang ke rumah.

Namun sayang, kesuksesan Ah Jun tersebut tak pernah dirasakan oleh Nenek Huang. 

Hal ini lantaran Ah Jun masih menyimpan dendam pada Nenek Huang.

Sesaat setelah ayahnya meninggal, Nenek Huang pernah memeluk sembari berkata  pada Ah Jun dan kakaknya bahwa mereka tidak akan pernah berpisah, apa pun yang terjadi.

Namun, janji Nenek Huang tersebut  langsung lenyap seketika ia mengusir Ah Jung dan kakaknya dari rumah.

Suatu hari, Ah Jun pun mengunjungi Nenek Huang.

Bukan untuk menyapanya melainkan untuk mempermalukannya.

Ah Jung yang saat itu mengajak kedua orang tua angkatnya, berlutut di depan mereka dan berkata bahwa ia ingin membalas semua kebaikan mereka setelah puluhan tahun merawatnya.

Ah Jun secara sengaja melakukan itu di depan Nenek Huang.

Sontak tingkah Ah Jung pun membuat orangtua angkatnya malu dan mereka berkata ia tidak seharusnya melakukan itu, karena nenek Huang adalah ibu kandungnya. 

Namun Ah Jun tetap tidak mau mendengarnya.

Bahkan Ah Jun mengajak pula kakaknya yang sedang duduk bersama nenek Huang untuk ikut ke kota bersamanya.

"Kak, ayo kita pergi! Pergilah bersamaku ke kota untuk hidup dengan kenyamanan. Untuk apa kamu masih menjaga wanita tua yang tidak tahu diri itu? Apa kamu lupa, dia sudah mengusir kita?" ujar Ah Jun.

Seketika, kakak Ah Jun pun langsung menghampiri dan menamparnya. 

Ia mendekatkan Ah Jun dan mengangkat celana Nenek Huang.

Ternyata, tak ada kaki di sana.

Kakaknya pun menjelaskan alasan Nenek Huang mengusir mereka bukanlah karena keinginannya.

Tapi lantaran Nenek Huang tidak ingin melihat anak-anaknya menderita.

Kaki Nenek Huang patah saat ia bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.

Seketika itu, Ah Jun pun langsung jatuh berlutut di atas tanah, meraba-raba celana nenek Huang yang kosong tak berkaki.

Ah Jun terlihat sedih melihat kondisi ibunya tersebut.

Suara Ah Jun pun bergema seketika saat menyebut kata “Ibu”.

Halaman :

Berita Lainnya

Index